ITP (Immune Trombocytopenia)
ITP (Immune Trombocytopenia) atau biasa dikenal dengan Idiopathic
Thrombocytopenic Purpura di
mana penyakit ini merupakan gangguan imunitas (kekebalan tubuh) yang ditandai
dengan jumlah trombosit rendah - dibawah jumlah normal 150.000 /u sehingga
menimbulkan perdarahan dan karena bersifat ‘Idiopathic’ maka sampai sekarang
belum ada yang mengetahui apa penyebabnya. Bahkan dokter-dokter di mana pun
berada hingga sekarang belum menemukan penyebab penyakit ini. ITP juga bukan
merupakan penyakit turunan.
Sistem immun itu apa?
Sistem immun itu adalah suatu mekanisme
perlindungan di dalam tubuh kita dan siap bertindak begitu tubuh kita diserang
oleh berbagai penyakit seperti virus, bakteri, mikroba, parasit dan polutan
sehingga terjadilah proses penyembuhan.
Saya sepakat banget bila ada yang bilang ITP ini
adalah penyakit yang unik dan hanya orang-orang tertentu yang mendapatkannya.
ITP dan lupus itu mirip gejalanya, namun ada perbedaannya.
Untuk pengobatan pada beberapa orang juga
berbeda-beda tergantung bagaimana tingkat sakit yang di derita. Hal itu dapat
diketahui dari pemeriksaan hasil laboratorium darah kita.
Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah yaitu :
1. Darah rutin (Hematologi Rutin) seperti:
-Eritrosit (RBC) : mengetahui kelainan sel darah merah yang berfungsi
dalam transport oksigen ke tubuh. Normal : (male : 4.5-6,5 x 10^12/L dan female
: 3.9 - 5.6 x 10^12/L)
-Hemoglobin -Hb- (HGB) : menentukan konsentrasi Hb (protein dalam eritrosit
yang berfungsi membawa oksigen ke tubuh) pada kompoenn darah. Normal (male :
12.5-16.5 x 10^9 /L dan female: 11.5-15.5 x 10^9 /L)
-Leukosit (WBC) : mengetahui kelainan sel darah putih. Normal (
adults: 4000-10000 /UL dan children : 5000-15000 /UL)
-Trombosit (PLT) : melihat bagaimana kondisi
keping-keping darah apakah mengalami gangguan pembekuan darah atau idak,
pemantauan dan evaluasi perdarahan. Normal (150.000-450.000/UL)
-Hematrokit (HCT) : berguna menentukan keadaan anemia, kehilangan darah.
Normal (male : 40-54%, female : 36-47% dan children : 32-42%)
-juga ada nilai-nilai
MC antara lain : Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) yaitu menentukan rata-rata
banyaknya hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam eritrosit, mendiagnosis kelainan
Hb seperti thalassemia dan Mean
Corpuscular Volume (MCV) yaitu menetukan volume rata-rata
sebuah eritrosit, mendiagnosis kelainan hemoglobin seperti thalassemia dan
lain-lain
-Laju Endap Darah (LED) : mengukur laju pengendapan (dalam
mm/jam) dari eritrosit pada suatu kolom darah yang diberi antikoagulan. LED
meningkat yaitu menunjukkan meningkatnya kadar imunogloblin atau protein akut
dan merupakan penanda nonspesifik dari adanya radang atau infeksi.
LED yang sangat tinggi (> 100mm/jam),
menunjukkan :
a.myeloma multiple
b.lupus eritematosus sitemik (SLE)
c.arteritis temporalis
d.polimialgia reumatika
e.jarang, kanker atau infeksi kronis, termasuk
tuberkulosis
2. Ferritin
pemeriksan ini dilakukan untuk mengetahui
cadangan besi (Fe) yang ada di dalam tubuh. -bila kekuarangan Fe akan
kehilangan banyak darah dan jika kelebihan Fe akan menyebabkan gangguan hati,
diabetes pada kehamilan, dll.
3.Tyroid Function (Free
T3 MEIA, Free T4 MEIA, 3rd Generation TSH),
Pemeriksaan tyroid
function (FT3, FT4, TSH)
dilakukan untuk melihat perkembangan kelenjar hormon dalam tubuh kita. Karena
hormon tiroid juga mempengaruhi kerja dari si autoimun dalam tubuh kita dan
mempunyai hubungan dengan mekanisme defisiensi besi (anemia). Apalagi untuk
pasien yang sering mengalami gejala seperti lemas, rambut rontoh, anemia,
gangguan daya ingat, susah konsentrasi, gangguan siklus menstruari normal,
tidak tahan panas matahari, tidak tahan dingin, denyut jantung lambat, depresi,
nyeri sendi, sembelit, mengantuk, nafas pendek, penurunan libido, kram ototo,
nyeri sendi, mual, muntah, diare, dll. Maka harus periksa tyroid function.
4. Autoimmune : ANA, Anti ds-DNA, Anti Sm, Anti SS-A (Ro) dan Anti SS-B
(La),
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat sejauh
mana perkembangan autoimun di dalam tubuh kita. Biasanya pada tahap awal
dilakukan skrining yaitu dengan tes ANA, kemudian pemeriksaan Anti ds-DNA.
- Bila kedua tes ini negatif dan yang tidak
normal hanya trombosit kita saja maka kemungkinan kita ITP, namun jika keduanya
positif atau salah satunya ada yang positif kemungkinan kita kena lupus. Harus
periksa pemeriksaan selanjutnya yaitu Anti Sm, Anti SS-A dan Anti SS-B.
- Bila kedua tes ini negatif tapi kita mengalami
gejala-gejala lupus (lebih jelasnya baca : Ciri-ciri
Lupus) maka wajib periksa Anti Sm, Anti SS-A dan Anti
SS-B.
Karena saya mengalaminya. Saya mencek lima
pemeriksaan di atas, ternyata hasilnya semua negatif kecuali Anti Sm saya yaitu
Equivocal. Dalam hal ini, saya masih kemungkinan dari ITP menuju lupus. Ada
juga pasien lainnya, hasil pemeriksaan ANA, Anti ds-DNA, Anti Sm nya negatif,
namun pada pemeriksaan Anti SS-A atau Anti SS-B nya postif. Maka jika positif,
berarti ia lupus.
Pemeriksaan yang tepat dan lengkap lebih baik
dilakukan bila ingin mengetahui kondisi tubuh kita dan memudahkan dokter dalam
memberikan dosis obat. Alhamdulillah, sekarang (tahun 2012), kondisi saya sudah
sehat Anti Sm negatif dan hematologi rutin saya normal. Kecuali ferritin saya
belum normal.
5.Kidney Function :
Creatinine, Ureum dan GFR est
(Cocokroft dan Gault),
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat
perkembangan dari ginjal kita agar dokter dapat melihat kondisi ginjal kita,
apakah karena autoimun ginjal kita rusak dan juga untuk memudahkan dokter dalam
memberikan dosis obat.
6.BMP
Biopsi Bone Marrow (BMP) dapat dilakukan jika segala cara telah dilakukan
sampai pemberian obat dan pemeriksaan darah tidak menunjukkan efek kebaikan
pada pasien, jadi untuk mengetahui penyakit di dalam tubuhnya yaitu memeriksa
bone marrow (pengambilan cairan sumsum tulang belakang) karena dicurigai ada
penyakit lain selain ITP.
Semua pemeriksaan ini dilakukan sesuai dengan
kondisi masing-masing penderita. Alhamdulillah Evi belum pernah melakukan
BMP. Evi hanya melakukan pemeriksaan dari nomor satu sampai lima.
Sedangkan nomor enam (BMP) tidak dilakukan karena belum perlu dan BMP itu
lumayan menakutkan buat saya walaupun tidak sakit (lebih jelasnya lihat video
berikut : Bone Marrow Biopsy). Saya yakin dengan lima pemeriksaan di atas bisa diketahui sakit kita
dengan jelas.
Diagnosis ITP (Tanda-tanda ITP) :
-suhu badan normal (tidak terdapat demam),
-tidak terdapat pembesaran limpa dan hati,
-BAB (feces) berwarna hitam,
-Adanya trombositopenia atau “small platelets”
(jumlah trombosit <150.000/ul) .
Dari hasil laboratorium trombosit sering tidak
normal dan selalu naik turun biasanya di bawah 20.000/ul (trombosit normal :
150.000-450.000/ul) dan leukosit (WBC) tinggi diatas 10.000/ul (leukosit normal
: 4000-10.000/ul). Hemoglobin (hb) juga mempengaruhi seorang penderita ITP.
Karena jika sangat kurang dari normal penderita bisa sangat lemas dan pingsan
(Normal, wanita : 12-16 g/dl, laki-laki : 13-18 g/dl, anak-anak < 11 tahun :
11-12.5 g/dl dan < 7hari : 17-22 g/dl, wanita hamil : 11-15 g/dl ). Adanya
juga keterangan eritrosit (RBC) tergambar anemia dengan 1 + Hypochromia.
Tidak ada peningkatan hematokrit (HCT) dimana
normal : laki-laki : 40-54 %, wanita : 36-47 % dan anak-anak : 32-42 %
-Gambaran klinik berupa perdarahan di kulit.
-Pada pemeriksaan sumsum tulang; megakarosit
normal atau meningkat (Tapi pemeriksaan ini tidak harus dilakukan)
Trombositopenia itu apa?
Apabila jumlah trombosit kurang dari normal maka
keadaan itu disebut trombositopenia. Trombositopenia dapat menimbulkan
perdarahan yang berkepanjangan setelah trauma maupun perdarahan spontan seperti
purpura atau pendarahan mukosa. Meskipun jumlah trombosit di bawah rentang
normal, tetapi perdarahan umumnya tidak terjadi jika jumlah trombosit masih di
atas 50.000/µL. Jika jumlah trombosit berkisar antara 20.000-30.000/ µL maka
dapat terjadi perdarahan meskipun hanya karena trauma ringan. Perdarahan
spontan dengan resiko fatal bisa terjadi jika jumlah trombosit menurun sampai
kurang dari 10.000/µL meskipun tanpa trauma.
Menurut mekanismenya, trombositopenia dapat
terjadi akibat kegagalan produksi, peningkatan destruksi atau pemakaian,
gangguan distribusi dan akibat dilusi. Trombositopenia akibat kegagalan
produksi trombosit di sumsum tulang belakang dijumpai pada anemia aplastik,
leukemia akut, limfoma, anemia megaloblastik, dan alkoholisme. Peningkatan
destruksi ─penghancuran atau perusakan─ trombosit merupakan mekanisme
trombositopenia pada idiopathic
trombositopenia purpura (ITP), drug induced thrombocytopenia (DIT), post transfusion purpura, dan
isoimmune neonatal thrombocytopenia, sedang pemakaian trombosit yang meningkat
terjadi pada disseminated
intravascular cogulation (DIC)
dan trombotic thrombocytopenic
purpura(TTP).
Ada juga trombositopenia yang diinduksi oleh
obat. Hal ini cukup sering dijumpai di masyarakat dan diperkirakan ada lebih
dari 200 jenis obat obat yang menyebabkan terjadinya trombositopenia. Adanya
peningkatan pemakian obat setiap tahun juga merupakan penyebab meningkatnya
kasus trombositopenia yang diinduksi obat.
Penghancuran trombosit terjadi karena adanya
reaksi imun yang menyebabkan antibodi berikatan dengan trombosit oleh pengaruh
obat tertentu kemudian trombosit tersebut akan dibersihkan oleh sistem
retikuloendotelial. Kondisi ini ditandai dengan terjadinya petekia, lesi
purpura, dan yang agak jarang ditemukan adalah terjadinya perdarahan intra
cranial. Oleh karena itu pada perderita ITP sering juga ditemui perdarahan
spontan lebam, gusi berdarah, mimisan, petechiae (baca: petikiay), titik merah
kecil pada kulit, untuk perempuan terjadi mens berat, gejala perdarahan yang lebih
parah di dalam mulut, darah dalam urin atau tinja dan sampai ke pendarahan di
otak.
Daftar Obat yang sering menyebabkan terjadinya trombositopenia :
1)Golongan Quinine/Quinidine : Quinine,
Quinidine
2)Heparin : Regular unfractionated heparin, Low molecular
weight
heparin
3)Gold salts
4)Antimony containing drugs : Stibophen, Sodium
stibogluconate
5)Antimicrobials
-Cephalosporins (Cephamandazole, Cefotetan,
Ceftazidime, Cephalothin)
-Ciprofloxacin
-Clarithromycin
-Fluconazole
-Fusidic acid
-Gentsmicin
-Nilidixic acid
-Penicillin (Ampicillin, Apalcillin,
Methicillin, Meziocillin, Penicillin Piperacillin)
-Pentamidine
-Rifafampin
-Golongan Sulpha (Sulfamethoxazole,
Sulfamethoxypyridazine, Sulfisoxazole)
-Suramin
-Vancomycin
6)Anti-inflammatory drugs
-Acetaminophen
-Salicylates (Aspirin, Diflunisal, Sodium
amiosalicylate, Sulfasalazine)
-Diclofenac
-Naproxen
-Tolmetin
7)Cardiac medications and diureticz
-Digoxin, Digitaxin, Amiodarone, Procainamide,
Alprenolol
8)Benzodiazepines
9)Anti-epileptic drug (Carbamazepine, Phenytoin,
Valproic acid)
10)H2-antagonits : Cimetidine, Ranitidine
11)Sulfonylurea drugs (Chlorpropamid,
Glibenclamide
12)Iodinated contrast agents
13)Retinoids (Isotretinoin, Etretinate)
14)dan lain-lain (belum semua jenis obat evi
tulis karena terlalu banyak)
Jika kita melihat dan membaca tulisan diatas
banyak jenis obat yang dapat menginduksi terjadinya trombositopenia. Saya
sendiri baru ingat bahwa sebelum saya menderita ITP, saya terkena DHF dan
Otitis Media. Sebelum sakit DHF tersebut, saya sering flu karena cuaca dingin
dan hujan di Depok. Tiap saya flu dan batuk, dokter selalu memberi saya obat
“Ciprofloxacin” dan saat telinga saya sakit, perut mual saya diberikan obat
“asam mefenamat”. Dua obat itu yang saya konsumsi. Pada pagi harinya kira-kira
jam 3 pagi, tubuh saya dingin, pusing dan sangat lemas. Dari situ masuk UGD dan
terdeteksi DHF, Otitis media, sebulan kemudian ITP.
Apakah sahabat ITP ada yang pernah mengalaminya
atau mengkonsumsi salah satu jenis dari obat di atas? Akan tetapi ini pun masih
belum jelas karena masing-masing orang berbeda-beda sakitnya.
Waktu diskusi dengan teman saat pertemuan
perdana sesama penderita ITP (di Pasar Karnival Kuningan Jakarta), ada yang
unik yaitu trombositnya diketahui satu juta lebih. Ketika Evi membaca buku
“Kedokteran Klinis”, Evi menemukan sebuah bacaan pada penyakit ‘Kelainan Sumsum
Tulang’ atau disebut Mieloproliferatif. Yang termasuk dalam kelainan ini adalah
polisitemia vera, trombositemia primer, mielofibrosis dan leukemia myeloid kronis.
Diagnosis penyakit kelebihan darah ini untuk Politemia Vera :
Hemoglobin : > 18 g/dL
Jumlah Eritrosit : 7-12 x 10^12 /L
Hematrokit : > 0.55
Trombosit : > 650.000 /UL atau > 650 x
10^9 /L
Jumlah Leukosit : 12 x 10^9 /L disertai basofil
Saturasi oksigen arteri : 92% (biasanya normal)
Skor alkali(fossatase leukosit) : > 100
B12 serum : Meningkat
Penyakit kelainan sumsum tulang ini biasanya
timbul dengan gejala sumbatan pembuluh darah kecil dan jumlah trombosit yang
sangat tinggi.
Obat-obat pada penderita ITP
Dokter haemotologi memberikan obat-obat
kortikosteroid untuk penderita ITP.
Ternyata jenis-jenis
kortikosteroid itu berbeda
yaitu:
• kortikosteroid
mata
Obat ini menekan reaksi inflamasi pada
konjungtiva guna meredakan gejala mata merah
seperti : betamethasone,
dexamethasone, fluorometholone, hydrocortisone dan prednisolone
• hormon
kortikosteroid
Kortikosteroid, seperti betamethasone, dexamethasone,
hydrocortisone, methylprednisone, prednisone, prednisolone, triamcinolone, digunakan dalam kasus alergi berat
• kortikosteroid
topical
Obat ini membantu mengurangi rasa gatal yang
diakibatkan oleh berbagai kondisi alergi pada kulit dan mukosa. Kortikosteroid
topical yang digunakan untuk pengobatan alergi, meliputi amcinonide, betamethasone,
clobetasone, desoximetasone, dexamethasone, diflucortolone, flumetasone.
Biasanya yang di konsumsi oleh penderita ITP
adalah hexilon, medrol dan medixon atau metylprednisolone (obat generiknya).
Keempat obat ini masuk kedalam Hormon kortikosteroid. Ada juga yang diberikan
Gammaraas.
Namun obat korteskosteroid ini mempunyai efek
samping terutama bagi penderita yang memilik sakit di lambung. Oleh sebab itu
sering di berikan dokter “omeprazole” atau "ranitidin"
Obat-Obat yang sering saya konsumsi adalah :
1. Medrol
Obat ini digunakan untuk menekan radang kita.
Bentuknya tablet, ada 4mg dan 16 mg.
Biasanya diberikan dokter saya jika saya
pengobatan rawat jalan. Namun, bila saya rawat inap, biasanya diberikan
suntikan "dexamethasone" melalui infus. Sangat bagus sekali untuk
menekan radang kita.
2. Ranitidin
Obat ini digunakan untuk melindungi lambung kita
dari efek samping medrol yang sensitif menggangu lambung. Jadi kita perlu
ranitidin. Banyak merk obat lain untuk melindunginya.
3. Maltofer
Obat ini digunakan untuk melindungi cadangan zat
besi dalam tubuh kita. Sehingga hb normal dan trombosit bisa berangsur-angsur
stabil.
4. Imuran
Obat ini digunakan untuk mengobati beberapa
macam sakit autoimun seperti ITP, AR, SLE, anemia hemolitik, hepaitits kronik
dan transpalasi organ. Namun, saya konsumsi obat ini hanya tiga minggu saja
karena saya tidak cocok mengkonsumsinya. Namun, pasien lain saya lihat cocok.
(jadi disesuaikan dengan tubuh masing-maisng pasien).
Itu obat-obat utama yang biasa saya konsumsi.
Sedangkan obat lainnya adalah penunjang bagi tubuh saya. Seperti :
1. INH
Obat ini saya konsumsi jika saya ada mengalami
batuk.
2. Claritin
Obat ini saya konsumsi jika ada mengalami
alergi, rasa gatal, rasa terbakar, penyakit urtikaria (alargi makanan seperti
biduran) dan gangguan dermatologi lainnya.
3. Valtrex
Obat ini saya konsumsi jika ada gangguan dari
virus herpes. Penyakit autoimun (ITP atau lupus) mudah tertular virus herpes
dari berbagai media baik makanan, udara atau hewan.
Pengobatan Herbal
Beberapa sebagian orang juga mencoba berbagai
pengobatan herbal seperti tusuk jarum, daun pegagan, sarang semut, bekam,
propolis, Fu Fang Enjiao Jiang, tapi untuk tusuk jarum dan bekam di usahakan
bila trombosit minimal 150.000 karena resiko perdarahan akan sangat mungkin
terjadi. Ada juga menggunakan nutrisi alamiah seperti banyak makanan sayuran,
daun katuk, buah bit, kol ungu, jus wortel, jus tomat, bayam merah.
Untuk herbal saya tidak rekomendasikan. Karena
hal itu cocok dan tidak cocok pada kondisi masing-masing pasien. Ada yang buat
sakit tambah parah, dan ada yang buat sembuh. Jadi saya tidak menyarankan Anda
untuk konsumsi herbal saat baru awal menderita sakit ini. Adapun jika ingin
berani konsumsi herbal, perhatikan terus perkembangan tubuh kita. Jika ada
gejala sesuatu yang aneh pada diri kita, maka hentikan konsumsi herbal
tersebut. Lebih aman dan baik adalah konsumsi bahan-bahan alami yang segar
(organik) untuk tubuh kita.
Alhamdulillah saat Evi buat catatan mengenai
riwayat hidup Evi pernah kena ITP. Ada seorang sahabat FB memberikan resep yang
sudah Evi uji pada diri sendiri dan juga pada beberapa orang. Resep ini pernah
di jalani oleh seorang teman yang memiliki sakit Leukimia dengan HB sejumlah 2.
Semua dokter udah pasrah dengan kondisinya, saat di minum. Subhanallah, MahaSuci Allah,
HBnya naik menjadi 8. Hingga 2 tahun terakhir ini hidupnya kembali normal. Juga
pernah diberikan ke pasien DHF. Saat masuk Rumah Sakit, belum ada dia menginap
1 hari, besok paginya dia sudah bisa pulang. Alhamdulillah setelah evi meneliti
resep ini pada diri sendiri, sekarang trombosit Evi bisa naik hingga
145.000/µL. Dan 2 minggu lalu Evi cobakan kepada adek junior yang kena gejala
LUPUS bahkan ada indikasi dari pemeriksaan laboratoriumnya yaitu fibrolipoma. Dalam kamus
kedokteran, Evi membaca bahwa fibrolipoma itu adalah tumor lemak di dalam kulit
dalam jaringan ikat di bawah kulit. Alhamdulillah, sekarang kondisinya semakin
lebih baik.
Selain mengkonsumsi kurma ajwa (kurma nabi),
bagi penderita ITP usahakan untuk sementara waktu sampai sembuh menghindari
segala jenis makanan dan minuman yang asam-asam dan yang mengandung susu. Juga
yang berpengawet, pewarna dan penyedap rasa.
Sebenarnya menjalani resep pengobatan apapun
harus dengan keyakinan bahwa kita akan sembuh. Tentunya juga sembari melakukan
do’a, usaha dan pasrah pada Sang Pencipta.
Ramuannya:
1.Ambil kurma utuh yang kualitasnya bagus (kurma
Madinah atau biasa yg dijual di Indonesia disebut kurma Rasul atau Kurma Ajwa)
sebanyak 10 biji
2.Belah-belah lalu diseduh dengan air mendidih 1
gelas bersama dengan biji kurma tersebut.
3.Tutup dan tunggu hingga dingin.
4.Minum airnya dan makan buah kurmanya
5.Lalukan sekali setiap hari.
6.Dan jangan lupa, membaca doa-doa kesembuhan
serta ayat-ayat kesembuhan baik sekali jika dibacakan pada ramuan yang akan
kita minum.
Bagi umat muslim bisa membaca surat Al Fatihah
bersama do’a berikut ini :
.... Anni
massaniyadhdhurru wa anta arhamurraahimiin.
"... (Ya Tuhanku), sesuangguhnya aku telah
ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang diantara semua
yang penyayang". (QS. Al-Anbiya [21] : 83)
Allaahumma rabbannaasi, adz-hibil ba’sa,
isyfi antasysyaafii, laa syifaa-a illaa syifaa-uka, syifaa-an laa yughaadiru
saqamaa.
"Ya Allah, Tuhan pemelihara manusia, hilangkan
bahaya (kejahatan dan penyakit), sembuhkanlah karena hanya Engkaulah yang bisa
menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-MU. Kesembuhan yang
tidak menunggalkan satu penyakit pun" (Muttafaqun'alaih)
Sahabatku, tiap-tiap umat memiliki ujian dan
cobaan yang berbeda-beda. Tetap semangat, jangan stress, jangan pernah bebankan
pikiran dengan sesuatu yang berat, hindari trauma, hindari sakit flu. Yakinlah
bahwa. Yang Maha Kuasa telah menurunkan sakit pada hamba-Nya beserta obatnya.
Makanan dan minuman yang biasanya saya
santap:
Menurut saya selain menjaga tubuh dari makanan
yang dihindari dan pola hidup sehat, saya saat ini lebih cocok minum jus wortel
dan makan kurma ajwa (sekilo bisa 300ribu) untuk menaikkan trombosit (sehingga
trombosit dalam tubuh stabil diatas 100ribu). Selain itu saya konsumsi sayur
sup (berisi wortel, buncis, brokoli), sayur rebusan seperti bayam hijau, bayam
merah, dan sayuran hijau lainnya. Setiap pagi dan sore (selama enam bulan) saya
makan telur ayam kampung yang direbus matang. Lalu makan buah-buahan seperti
pisang, melon, buah naga merah atau buah pir. Kadang-kadang seminggu sekali
saya konsumsi 1 butir habbatasauda. Nasi putih saya kurangi ahanya dua sendok
makan saja sedangkan tahu dan tempe saya banyakin. Karena nasi mengandung
glukosa paling tinggi. Untuk kulit yang kering, saya sering olesi setiap hari
virgin olive oil (minyak zaitun asli yang dari Arab atau spanyol).
Kadang-kadang saya juga mau minum virgin olive oil.
Semoga apa yang berikan melalui catatan ini
menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kita. Semoga persahabatan kita semakin
erat. Jangan pernah malu dengan sakit sendiri karena kita masih memliki banyak
teman dan kita masih memiliki Tuhan di hati kita kita masing-masing. Iman harus
di jaga dalam hati. Jadikan sakit ini adalah teman dalam kehidupan kita.
Semangat ^_^
0 komentar:
Post a Comment