Regurgitasi Trikuspid & Stenosis Trikuspid
Regurgitasi trikuspid adalah kembalinya
sebagian darah ke atrium kanan pada saat diastolik. Keadaan ini dapat terjadi
primer yakni akibat kelainan organik katup maupun sekuder karena hipertensi
pulmonal, perubahan fungsi maupun geometri ventrikel berupa dilatasi ventrikel
kanan maupun anulus trikuspid. Penyakit jantung rematik dapat secara langsung
mengenai katup trikuspid dan biasanya disertai dengan stenosis. Pada kelainan
ini terjadi kenaikan tekanan akhir diastolik pada atrium dna ventrikel kanan.
Tekanan atrium akan meningkat mendekati tekanan ventrikel kanan sesuai dengan
kenaikan tekanan ventrikel kanan, yaitu sesuai dengan derajat kenaikan katup
trikuspid. Tekanan sistolik arteri pulmonalis ventrikel kanan dapat dipakai
sebagia petunjuk kasar regurgitasi primer atau sekunder. Bila tekanan kurang
dari 40 mmHg dianggap cenderung ke arah primer.
Manifestasi Klinis
Regurgitasi trikuspid tanpa hipertensi
pulmonal biasanya
tidak memberikan keluhan dan dapat ditoleransi dengan baik.
Rasio perempuan terhadap pria adalah 2:1, dengan rata-rata usia 40 tahun. Oleh
karena lebih sering bersamaan dnegan stenosis mitral, maka gejala stenosis
mitral biasnaya lebih dominan.
Pemeriksaan Fisik
Pada inspeksi selalu terlihat adanya
gambaran penurunan berat badan, kakeksia, sianosis, dan ikterus. Biasanya
selalu dijumpai pelebaran vena jugularis. Akan terlihat juga impuls ventrikel
kanan yang mencolok. Pada saat sistolik juga dapat teraba impuls atrium kanan
pada garis sternal kiri bawah. Pada asukultasi dapat terdengar S3 dari
ventrikel aknan yang terdengar lebih keras saat terjadi inspirasi, dana bila
disertai hipertensi pulmonal suara P2 akan mengeras. Perlu diingat bahwa
derajat bising pada regurgitasi trikuspid akan meningkat pada inspirasi. Adanya
kenaikan aliran melalui katup trikuspid dapat menimbulkan bising diastolik
parasternal kiri.
Pemeriksaan Penunjang
Pulsed color doppler echocardiography,
merupakan sarana yang mempunyai akurasi, sensitivitas dan spesivitas yang
tinggi dalam menentukan adanya regurgitasi trikuspid.
Pengobatan
Konservatif. Ditujukan terutama bila
terdapat tanda-tanda kegagalan fungsi jantung berupa istirahat, pemakaian
diuretik dan digitalis. Tanpa suatu tanda hipertensi pulmonale biasnaya tidak
diperlukan suatu tindakan pembedahan.
STENOSIS TRIKUSPID
Stenosis trikuspid merupakan kelainan
katup yang jarang ditemukan, dan paling sering merupakan penyakit jantung
reumatik yang menyertai kelainan katup mitral atau aorta. Kejadian ini lebih
sering terjadi pada perempuan dengan umur 20-60 tahun.
Etiologi penyakit ini selalu disebabkan oleh
penyakit jantung reumatik. Keadaan lain yang dapat menajdi etiologi adalah
atresia trikuspid, tumor atrium kanan, sindrom karsinoid dan vegetasi pada daun
katup. Perubahan anatomik sering ditemukan sebagaimnaa stenosis mitral berupa
fusi dan pemendekan korda tendinea dan fusi pinggiran katup. Sebagai mana katup
mitral, stenosis sering diiringi dnegan regurgitasi. Atrium kanan akan melebar
dengan dinding yang tebal. Pada keadaan normal pressure gradient hanya 1 mmHg.
Bila meningkat sampai 2 mmHg sudah dpaat menunjukana danya stenosis
trikuspid.
Manifestasi Klinis
Rendahnya curah jantung, mudah lelah, dan
adanya kongesti sistemik dan hepatomegai menimbulkan keluhan tidak enak pada
perut. Perut membesar dan bengkak umum. Beberapa pasien mengeluh denyut pada
leher akibat besarnya gelombang a pada vena jugularis. Pemeriksaan Fisik Oleh
karena sering menyertai kelainan katup lain, stenosis trikuspid ini tidak
terdiagnosis, kecuali memang snegaja dicari. Pada auskultasi dapat terdengar
opening snap pada garis sternal kiri sampai pada xifoideus, terutama
presistolik. Bising ini akan menjadi lebih keras pada inspirasi, dan melemah
pada ekspirasi dan manuver valsava karena menurunnya aliran darah melalui
trikuspid.
Pemeriksaan Penunjang
Gambaran pembesaran atrium kanan pada EKG
berupa gelombang p yang tinggi dan tajam pada sadapan II, demikian pula pada
V1. Pada pemeriksaan foto toraks didapatkan pembesaran atrium kanan dan vena
kava superior tanpa pembesaran arteri pulmonalis. Tidak didapatkan pembendungan
paru. Ekokardigrafi menunjukan penebala daun katup trikuspid dnegan gambaran
dooming dan adanya gradient transvalvular pada pemeriksaan dopler.
Pengobatan
Dalam hal ini dibutuhkan diuretik atau
retriksi konsumsi garam. Keadaan ini dubtuhkan untuk memeprbaiki fungsi hati
yang snagat dibutuhkan apda saat operasi. Selain itu, pemakaian antibiotik
dapat mencegah terjadinya endokarditis infektif. Tindakan operasi dapat berupa
komisurotomi tapi bila disertai regurgitasi dapat dilakukan anulopasti secara
bersamaan.
0 komentar:
Post a Comment