Fungsi Ginjal,Uropoetika
Ginjal pada dasarnya merupakan sebuah organ dengan tiga fungsi :
1. Ekskresi (membuang zat sisa).
Apabila sistem pencernaan melakukan
fungsi ekresi dengan proses defekasi, maka ginjal melakukan proses
eksresinya dengan proses berkemih. Berkemih atau buang air kecil adalah
bagian dari cara tubuh membuang zat-zat sisa yang berbahaya atau tidak
lagi dibutuhkan demi menjaga homeostatis. Tiga hal yang diatur oleh
ginjal dengan eksresi adalah:
- Cairan Ekstraseluler. Cairan Ekstraseluler (atau ECF) yaitu segala cairan di luar sel, terdiri dari cairan interstisial serta plasma darah. Dalam hal ini ginjal mengatur keseimbangan elektrolit, terutama Natrium.
- Keseimbangan asam basa. Menjaga keseimbangan asam basa tubuh mutlak diperlukan karena pada pH tertentu, enzim dalam tubuh tidak akan bekerja secara normal sehingga dapat menyebabkan kematian. Sebagai contoh ATPase. Jika enzim ini tidak dapat bekerja dengan baik karena pH optimumnya tidak tercapai, makan sangat fatal bagi tubuh. Dalam menjaga keseimbangan ini ginjal berkerja sama dengan paru-paru.
- Bahan-bahan metabolic. Antara lain urea, ammonium, obat-obatan, kreatinin. Zat-zat ini dibuang karena memang sudah tidak terpakai lagi, atau karena memang berlebihan dalam tubuh. (Ingatlah, bahwa sesuatu yang berlebihan tak pernah baik).
2. Sekresi
Sekresi
yaitu memproduksikan suatu zat dari sel. Ginjal membentuk renin yang
berperan dalam mekanisme tekanan darah. Selain itu, ginjal juga
mensekresikan eritropoeitin¸ hormon yang memicu pembentukan sel darah
merah. Kemudian juga mensekresikan 1,25-dihydrocholecalciferol yang
berperan dalam deposisi kalsium dalam tulang serta absorpsi kalsium
dalam saluran cerna.
3. Metabolik
Ginjal
mensintesis glukosa dari asam amino dan precursor lain saat berpuasa
(glukoneogenesis). Fungsinya yaitu mempertahankan keseimbangan kadar air
dan elektrolit, osmolaritas, kadar ion cairan tubuh, pH tubuh, eksresi
zat asing dan metabolit, kelenjar endokrin serta dalam pengaktifan
vitamin D.
Pada prinsipnya fungsi-fungsi di
atas berkaitan satu sama lain dan menghasilkan suatu produk yakni urin.
Urin yang asam menunjukan keadaan tubuh yang asam, urin yang tinggi
glukosa menunjukan kadar glukosa tubuh yang berlebihan, dll. Urin dapat
mempresentasikan banyak hal, itu mengapa pada banyak penyakit seringkali
diperlukan test urin.
Urin senantiasa dikeluarkan dari
tubuh untuk mempertahankan homeostasis. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa ginjal bersifat uropoetik (uro=urin, poetik=pembentuk
artinya ginjal bertugas membentuk urin)
Dalam melaksanakan fungsinya,
ginjal memiliki unit-unit fungsional, yaitu nefron. Nefron memiliki
komponen tubular, yaitu struktur berbentuk tabung dimulai dari kapsula
Bowman sampai duktus kolligens. Selain itu, nefron juga memiliki
komponen vascular. Dengan kompone inilah ginjal membetuk urin. Untuk
mengetahui bagaimana ginjal membentuk urin baca artikel uropoetik.
0 komentar:
Post a Comment