Fatty Liver (Perlemakan Hati)



Perlemakan hati terjadi akibat akumulasi dari trigliserida dan jenis lemak lain dalam sel hati. Jumlah dari asam lemak dalam hati bergantung pada proses penyebaran dan pembersihan. Pada beberapa pasien perlemakan hati sering terjadi dengan inflamasi hepar dan kematian sel hati (steatohepatitis). 

Patofisiologi yang mendasari antara lain :

  • Penuruan beta-oksidasi asam lemak pada mitokondria (gangguan pembersihan)
  • Peningkatan sintesis asam lemak endogen atau peningkatan pengiriman asam lemak ke hepar (peningkatan jumlah asam lemak)
  • Penurunan eksport trigliserida sebagai VLDL

Perubahan patologik dapat terlihat pada pasien dengan penyakit hati akibat alkohol yang dapat dibagi menjadi :
  • Perlemakan hati alkoholik
  • Hepatitis alkoholik
  • Sirosis alkohol

Perlemakan hati akibat alkohol bersifat reversible. Perlemakan hati terjadi pada individu yang mengkonsumsi lebih dari 60 gram alkohol per hari. Banyak mekanisme dari etanol yang menginduksi perlemakan hati. Pada metabolisme etanol terjadi peningkatan glycerol 3-phospate yang menyebabkan peningkatan esterifikasi asam lemak. Selain itu, alkohol dalam jumlah yang banyak menyebabkan peningkatan lipolisis melalui stimulasi langsung aksis adrenal-pituitary. Selain itu metabolisme alkohol kronik akan menyebabkan inhibisi oksidasi asam lemak dan melepaskan VLDL ke dalam darah.
Gejala yang ditemukan berasal dari infiltrasi lemak ke dalam hepar yang menimbulkan gejala malaise, kelemahan, turun nafsu makan, muntah, dan rasa tidak nyaman pad aperut. Kuning dapat ditemukan pada 15% pasien. Pada anamnesis juga dapat ditanyakan konsumsi alkohol atau penyakit yang sama pada keluarga. Menururt American Association for Study of Liver Disease pada suspek alcoholic liver disease dapat dugnakan kuesionar Alcohol Use Disorders Identification Test (AUDIT), jika terindikasi ada penyalahgunaan alkohol dapat digunakan tes laboratorium untuk mendiagnosis. Jika Alcoholic Liver Disease terkonfirmasi dengan pemeriksaan lab selanjutnya lakukan test untuk kerusakan organ lain terkait alkohol.
Pemeriksaan penunjang yang berkaitan dengan penggunaan alkohol adalah peningkatan glutamil transpeptidase (GGT), pada pasien non alcoholic fatty liver dieases dapat ditemukan hiperlipidemia dan peningkatan trigliserida. Selain itu terdapat peningkatan AST dan ALT. Apabila rasio antara AST dan ALT lebih dari 2 maka pasien dicurigai pengguna alkohol, apabila kurang dari satu maka dikatakan non alcoholic steatohepatitis.
Tatalaksana fatty liver atau perlemakan hati antara lain:
  1. Menurunkan berat badan (pada pasien berat badan berlebih)
  2. Mengurangi konsumsi alkohol
  3. Vitamin E 800 IU/hari
  4. Diet asam lemak omega 3 untuk pasien dengan hipertrigliserida
  5. Pioglitazone
  6. Statin pada pasien dengan dislipidemia.

0 komentar:

Post a Comment