Diagnosis Vulvo Vaginitis Candidiasis,VVC


Kurangnya gejala dan tanda yang khas pada VVC menyulitkan perdirian diagnosis yang hanya berdasarkan anamnesis dan pemeriksan fisik. Kultur positif dari Candida dianggap sebagai dasar diagnosis yang memuaskan dari VVC. Gejala yang paling spesifik pada kandidiasis genitalia adalah gatal tanpa disertai keluarnya cairan, dan kriteria ini dapat menprediksi VVC secara tepat pada 38% pasien.
Kebanyakan pasien dengan vaginitis simptomatik dapat langsung didiagnosis berdasarkan pemeriksaan mikroskopik dari sekresi vagina. Oleh karena itu, preparat basah harus secara rutin dilakukan, tidak hanya untuk mengidentifikasi keberadaan dari sel jamur dan micelia tetapi juga untuk mengeksklusi keberadaan dari “clue cells” dan trikomonas yang aktif bergerak (motil). Preparat KOH 10% lebih sensitif dalam mengindentifikasi jamur yang telah berkecambah, sensitivitas (65-85%) (gambar 45-3). Jumlah leukosit yang tinggi selalu tidak ditemukan pada VVC.  Selain itu, pada VVC estimasi nilai pH vagina memperlihatkan nilai pH yang
normal (4.0-4.5), dan penemuan nilai pH vagina yang lebih dari 5.0 biasanya menindikasikan BV, trikomoniasis, atau infeksi campuran. 
Sayangnya, hampir 50% dari pasien VVC simptomatik dengan kultur positif akan memiliki hasil mikroskopik yang negatif.  Oleh karena itu, walaupun kultur rutin tidak diperlukan jika preparat basah KOH menujukan keberadaan jamur dan mycelia, kultur vagina harus tetap dilaksanakan pada perempuan simptomatik yang memiliki hasil mikroskopik negatif, terutama jika VVC dicurigai berdasarkan gejala umum dan estimasi nilai pH vagina normal (gambar 45-4). Pap smear tidak dapat diandalkan sebagai modalitas diagnostik karena hasil positif hanya didapatkan pada 25% pasien dengan simptomatik VVC dan kultur yang positif.
Walaupun kultur vagina adalah metode yang paling sensitif dan spesifik yang saat ini tersedia untuk mendeteksi Candida, kultur positif saja tidak dapat mengindikasikan bahwa jamur tersebut bertanggung jawab terhadap gejala pada vagina karena 10-15% dari perempuan normal asimptomatik memiliki koloni kandida yang menyebabkan hasil kultur positif. Hasil positif pada pemeriksaan mikroskopik biasanya berkorelasi dengan tingginya konsentrasi jamur pada sekret vagina yang dikonfirmasi dengan kultur vagina kuantitatif, dan pada kebanyakan perempuan jumlah jamur berkorelasi dengan beratnya gejala dan tanda klinis, dan pada jamur vagina komensal cenderung berasosiasi dengan rendahnya jumlah jamur vagina. Diagnosis dari VVC membutuhkan korelasi dari temuan klinis, pemeriksaan mikroskopik, dan kultur vagina. Walaupun beberapa pendapat  lebih menyukai penggunaan medium selektif, namun tidak terdapat perbedaan dalam penggunaan agar Saboraud, Nickerson’s or Microstix-Candida media atau dalam menambahkan antibiotik seperti kloramfenikol ke dalam medium isolasi. Tidak ada test serologi atau teknik pendeteksi antigen yang tersedia dan dapat diandalkan untuk mendiagnosis VVC.
Sejak mayoritas tidak dapat atau tidak bersedia untuk mengukur pH vaginal serta pemeriksaan mikroskopik, saat ini pendirian diagnosis di dunia berdasarkan data empiris dan bersifat tidak akurat.
Deteksi PCR dari Candida spp pada sample vagina mungkin dilakukan tapi bukan sebuah alat diagnostik yang mudah tersedia.

Diagnosis Banding
Kebanyakan klinisi mempertimbangkan trikomoniasis dan BV sebagai diagnosis banding dari VVC. Mengingat perbedaan yang besar pada pH, jumlah PMN, dan temuan pada preparat basah, tiga entitas infeksi klinis paling sering ini menjadi mudah untuk dibedakan. Pertimbangan lebih dibutuhkan pada pasien simptomatik dimana tiga kondisi sebelumnya telah dieksklusi. Diagnosis banding dari vulvovaginitis pada kondisi pH normal, jumlah PMN normal, dan kultur jamur negatif adalah genitalia herpes unrecognized dan berbagai penyebab noninfeksi lainnya termasuk hipersensitivitas, vulvovaginitis irritan dan alergi, vulvovestibulitis fokal idiopatik, dan leukorea fisilogik. 

0 komentar:

Post a Comment