Hepatitis A
Buruknya hiegenitas, kebijaksanaan kesehatan, dan sanitasi
berperan besar terhadap terjadinya hepatitis A. Virus Hepatitis A dapat menular
lewat jalan perncernaan (fecal-oral transmission) dan parenteral. Masa inkubasi
virus ini adalah 2-6 minggu. Saat infeksi virus hepatitis A terjadi perubahan
morfologi. Respon imunologik dimulai dari dari infiltasi limfositik portal dan
periportal.
Faktor risiko
hepatitis A yaitu kontak personal, institusional, pekerja medis, berpergian
ke luar negeri, homoseksual, dll
Gejala Hepatitis A
antara lain
prodormal berupa kehilangan nafsu makan, mual, muntah, malaise, low
grade fever ( kurang dari 39,5 C) myalgia, dan sakit kepala. Fase ikterik
seperti kencing yang berwarna gelap seperti teh. Tinja yang pucat. Kuning
(70-85%), derajat kuning beriringan dengan peningkatan usia. Nyeri perut,
gatal, nyeri sendi, kemerahan pada kulit. Pada pemeriksaan fisik dapat
ditemukan hepatomegali.
Diagnosis hepatitis A
didasarkan pada tes serologik berupa HAV IgM antibodi. Biasanya diikuti dengan
peningkatan ALT. Hasil tes ini bersifat sensitif dan spesifik, hasilnya dapat
bertahan selama 3-6 bulan, pada 25% pasien bertahan hingga 12 bulan. Anti HAV
IgG muncul setelah IgM dan bertahan untuk beberapa tahun.
Pada pemeriksaan penunjang seperti lab, ALT meningkat lebih dari
AST.
Penatalaksanaan
Hepatitis A bersifat supportif. Inisial terapi adalah istirahat, mual dan
muntah ditangani dengan antiemetik. Dehidrasi ditangani dengan cairan IV. Pada
Hepatitis A tidak dibutuhkan rawat inap.
Pencegahan dilakukan
dengan melakukan imunisasi dan edukasi mengenai cara transmisi seperti cuci
tangan dan memakan makanan yang bersih.
0 komentar:
Post a Comment