JENIS - JENIS KELUHAN PADA MATA
Keluhan-keluhan pada mata yang umum adalah mata
merah, mata berair, mata terasa berpasir, mata banyak kotoran, tajam
penglihatan menurun, kelopak mata bengkak, tepi kornea berkabut. Apa
yang sebenanrya terjadi pada mata tersebut?
Mata Merah1,2
Keluhan mata merah harus dibedakan antara merah
pada palpebra dan daerah sekitar mata atau merah pada bola mata. Merah pada
bola mata dapat disebabkan oleh perdarahan subkonjungtiva atau kongesti vaskular
pada konjungtiva, sklera, atau episklera (jaringan ikat antara sklera dan konjungtiva).
Kongesti ini dapat disebabkan oleh radang di permukaan luar, seperti
konjungtivitis dan keratitis, atau radang intraokular, seperti iritis dan
glaucoma akut.
Mata merah bilateral karena infeksi atau alergi
sering terjadi dan relatif tidak berbahaya. Akan tetapi, mata merah unilateral membutuhkan
pemeriksaan ocular yang lebih teliti karena
penyebab umumnya adalah glaucoma
akut, iritis akut, keratitis, atau benda asing. Kondisi tersebut dapat
menyebabkan kebutaan jika tidak segera ditangani.
Mata Berair1,2
Pada bayi, mata berair biasanya disebabkan oleh
tersumbatnya duktus nasolakrimalis. Glaucoma congenital dapat pula menyebabkan
iritasi mata dan berair, tetapi jarang terjadi. Penyebab lain adalah entropion
pada kelopak mata bawah.
Pada orang dewasa, ada dua tipe umum mata berair. Refleks berair mata mendadak umumnya
disebabkan oleh iritasi di permukaan mata, seperti pada konjungtivits,
keratitis atau saat ada partikel benda asing di mata. Sebaliknya, mata berair
yang kronik disertai epifora (air mata mengalir utrun dari pipi) mungkin menunjukkan
drainase lakrimal yang tidak normal karena tersumbatnya duktus nasolakrimalis.
Mata Terasa
Berpasir1,2
Rasa tidak nyaman yang superfisial biasanya
akibat kelainan di permukaan mata. Gatal, sebagai gejala primer, seringkali
merupakan tanda adanya alergi. Rasa kering, perih, berpasir, dan sensasi benda
asing yang ringan biasa terjadi pada mata kering atau jenis iritasi kornea
ringan lainnya. Sensasi mata berpasir atau sensasi lainnya dapat disebabkan oleh
konjungtiva palpebra yang mengalami peradangan yang tergosok ke kornea,
contohnya pada konjungtivitis bakterial.
Mata Banyak
Kotoran2,3
Keluhan mata banyak kotoran atau belekan sering
tidak spesifik untuk diagnostik. Sekret hanya dapat dikeluarkan oleh epitel
yang mempunyai sel lendir atau pada sel goblet konjungtiva. Keluhan sekret yang
berlebihan menunjukkan terjadi kelainan pada konjungtiva.
Sekret berlebihan, yang menyebabkan kedua
palpebra lengket sehingga sulit dibuka saat bangun tidur, biasanya menunjukkan
konjungtivitis virus atau bakteri. Pada kelopak mata yang terbuka, suhu mata
biasanya lebih rendah dibandingkan suhu badan akibat penguapan air mata.
Penutupan kelopak yang lama akan membuat suhu mata sama dengan suhu badan. Suhu
yang sama tersebut merupakan inkubator optimal untuk kuman sehingga dapat
berkembang biak dengan baik. Oleh karena itu, kuman akan memberikan peradangan
yang lebih berat pada konjungtiva sehingga sekret akan bertambah di waktu
bangun pagi.
Pada iritasi akibat alergi atau non-infeksi,
dijumpai lebih sedikit sekret mukoid. Sekret yang mengering dan krusta pada
bulu mata bisa muncul secara akut pada konjungtivitis atau menahun pada
blefaritis (radang pada tepian palpebra).
Kelopak
Mata Bengkak3
Kelopak mata dapat menjadi bengkak karena radang
ataupun bukan radang. Peradangan seperti hordeolum, blefaritis, konjungtivitis,
selulitis, dan trauma dapat mengakibatkan edema palpebra. Kalazion,
blefarokalasis, penyakit ginjal, jantung, dan tiroid merupakan penyebab edema
palpebra yang bukan merupakan peradangan.
Tajam
Penglihatan Menurun1,2,3
Visus yang turun mendadak dapat terjadi karena
kelainan vaskular, seperti oklusi arteri dan vena sentral retina, atau
perdarahan vitreus. Penyebab lainnya antara lain glaukoma akut, ablasio retina,
neuritis optik, uveitis, edema kornea akut, trauma mata atau keracunan obat,
hifema, ablasi serosa makula, iskemik optik neuropati, dan luksasi lensa.
Bila visus berkurang hanya sewaktu dan menjadi
normal kembali setelah 24 jam biasanya disebabkan papil edema, amaurosis fugaks (unilateral), insufisiensi arteri
vertebrobasilar (binokular).
Penglihatan menurun gradual tanpa rasa sakit
yang berlangsung lebih dari minggu hingga tahun terdapat pada katarak, glaukoma
sudut terbuka, dan retinopati menahun. Penglihatan yang menurun dengan rasa
sakit terdapat pada glaukoma akut, uveitis, dan neuritis optik.
Penurunan ketajaman visual sentral harus
dibedakan dari yang perifer. Yang perifer dapat bersifat fokal, seperti
skotoma; atau lebih luas, seperti pada hemianopia. Kelainan jaras visual intrakranial
biasanya lebih mengganggu lapangan pandang daripada ketajaman visual sentral.
Hilangnya penglihatan sentral atau perifer
sementara seringkali disebabkan oleh perubahan sirkulasi pada suatu lokasi di
sepanjang jaras visual neurologik mulai dari retina hingga korteks oksipital.
Derajat gangguan penglihatan dapat bervariasi
pada keadaan berbeda. Misalnya, pandangan kabur akibat edema kornea semakin
membaik saat siang karena adanya dehidrasi kornea akibat penguapan dari
permukaan.
Tepi Kornea
Berkabut2
Jika kekeruhan kornea terdapat di perifer,
penglihatan akan tetap tajam. Akan tetapi, saat terjadi di sentral, penglihatan
dapat terganggu. Penyebab yang umum adalah keratitis herpes, trakoma ulcer,
trauma, dan keratomalasia karena defisiensi vitamin A. dapat pula terjadi pada arcus senilis dan non-ulceratif
(interstitial) keratitis.
0 komentar:
Post a Comment