PENYAKIT JANTUNG DIDAPAT,KORONER,HIPERTENSI,ENDOKARDITIS
enyakit jantung didapat (PJD) yang terbanyak adalah penyakit jantung
koroner (PJK). Lain-lainnnya adalah penyakit jantung hipertensi, PJ
infeksi misalnya endokarditis akibat penyalahgunaan narkoba intravena
yang sekarang kasusnya semakin banyak, PJ rematik, penyakit sistemik
yang berhubungan dengan gangguan jantung misalnya DM, SLE, tiroid.
Yang akan dibahas dalam tentir ini adalah Cardinal Symptom yaitu
gejala-gejala yang sering dijumpai pada PJ. Epidemiologi,mungkin tidak
akan dibahas terlalu mendalam di tentir ini dan Penyakit spesifik
mudah-mudahan dapat dibahas satupersatu secara mendalam.
A. CARDINAL SYMPTOMS (Gejala Utama) pada Penyakit KV adalah
Sakit dada. Merupakan gejala yang paling sering. Penyebabnya bisa dari
luar jantung (paling banyak) bisa juga dari jantung. Sebagai dokter,
kita harus waspada dengan sakit dada ini, nyeri di ulu hati terkadangan
berhubungan dengan serangan jantung.Namun bisanya, untuk IM sakit
dadanya khas. Sesak napa, sesak nafas yang dipicu oleh aktivitas disebut
dyspnea d’effort. Berdebar-debar/palpitasi biasanya terjadi pada
kelainan katup,kelainan irama jantung. Pingsan/sinkop tanda dari
gangguan irama jantung seperti bradikardi, blok total AV sehingga
nadinya rendah sekali Cuma 30 denyut/menit, tindakan yang dilakukan
adalah terapi pasang pacu jantung. Edema biasanya pada kedua tungkai dan merupakan tanda dari gagal jantung. Cepat capai/fatique.
B. EPIDEMIOLOGI
Menurut SKRT: PJK merupakan penyebab kematian terbanyak di Indonesia.
Epidemiologi dunia mengenai penyakit KV: Penyakit sirkulasi adalah
penyebab no 1 kematian dunia. Faktor resiko penyakit KV dapat dibagi
menjadi :
• FR utama
Target terapi adalah LDL kolesterol. Faktor lainnya adalah merokok,
hipertensi atau dalam pengobatan antihipertensif, kolesterol HDL rendah
<40mg/dL, riwayat penyakit KV premature pr usia <55th lk
usia<65th, usia (lk≥45th dan pr≥55th). Kolesterol HDL ≥60 mg/dL
merupakan FR negative,keberadaanya dapat menyingkirkan 1 FR dari
perhitungan total.
• FR kebiasaan hidup
Meliputi obesitas (BMI≥30), anaktivitas fisik dan diet yang dapat
memnimbulkan dan mempercepat terjadinya atreosklerosis.
• FR emergensi
Lp(a),homosistein,faktor2 protombotik, fakto2 inflamasi, gangguan
glukosa puasa, aterosklerosis subklinik
Penilaian Resiko. Menghitung FR mayor. Untuk pasien dengan banyak FR (≥2
faktor resiko)melakukan penilaian resiko 10 tahun. Untuk pasien dengan
1-2 FR, penilaian resiko tidak diperlukan, banyak pasien memiliki resiko
dalam 10 thn hanya 10%.
Manifestasi utama penyakit vascular dan peristiwa aterotrombotik. Otak:
stroke iskemi, serangan iskemi transien, demensia vascular. Jantung: IM,
angina pectoris baik stabil/tidak stabil. Penyk arteri perifer:
claudication, iskemi limb kritis (nyeri-nyeri kritis perlu penanganan
segera). Penyk vascular adalah hasil dari proses umum yang mempengaruhi
pembuluh kapiler multiple (multiple vascular bed), termasuk otak,
koroner dan arteri perifer. Penyk vascular pada arteri otak dapat
mempercepat serangan iskemik transien (TIA) atau stroke iskemi. TIA
berlangsung kurang dari 24 jam, tapi mayoritas hilang dalam 1 jam. TIA
bisa saja merupakan tanda untuk stroke di masa mendatang, dengan resiko
stroke 4-8% selama bulan pertama TIA dan 24-29% selama 5 tahun ke depan.
Peny vascular pada arteri koroner menghasilkan spectrum sindrom koroner
iskemi yang meliputi angina stabil, angina tdk stabil, NSTEMI (non Q
wave MI) dan STEMI (Q wave MI).
Peny vascular pada pembuluh perifer atau peny aretri perifer
menghasilkan gejala bervariasi mulai dari claudication(apa sih ni gk
ngerti?)intermiten hingga nyeri saat istirahat.Pasien dengan peny arteri
perifer berat memiliki iskemi limb kritis yang menghasilkan nyeri saat
istirahat dan mengancam kelangsungan hidup lim dengan meningkatkan
resiko gangrene dan nekrosis. Peny arteri perifer adalah tanda kuat
untuk penyakit KV.
Framingham Heart Study. UKPDS (united kingdom prospective diabetes
study): FR penting untuk PJK adalah LDL-C, HDL-C, HB A1c, tek darah
sitolik, dan merokok. Faktor yang tidak penting (tidak termasuk dalam
Framingham ini) adalah BMI, waist to hip ratio, exercise, trigliserida
dan glukosa plasma puasa/kadar insulin.
Mekanisme dan progresi penyk KV. ATH adalah penyakit seumur hidup dimana
prose perkembangan awal lesi hingga menjadi lesi matang membutuhkan
waktu bertahun2. FR yang banyak itu (usia, jenis kelamin, merokok,
anaktivitas, obesitas, kolesterol, tek darah dan glukosa) mengaktifkan
xantin oksidase, NADH/DADPH, dan eNOS tak berpasangan (oxidative
stress), produksi ROS berlebih meningktkan mekanisme antioksidan,
menyebabkan oksidasi lipoprotein, asam nukleat, karbohidrat dan protein.
Target dari stress oksidasi ini adalah endotel PD. Perubahan fungsi
yang diinduksi oleh ROS mengganggu vasorelaksasi tergantung endotel
(diikuti dengan penurunan ketersediaan NO), meningktkan mediator
inflamasi dan perkembangan prokoagulan permukaan PD. Pertumbuhan plak
juga terjadi, dinding PD remodeling, penurunan fibrinolisis dan
proliferasi dan migrasi sel otot polos pembuluh. Kesemuanya dapat
menimbulkan manifestasi klinis berupa kematian, IM, stroke, iskemia, dan
GJ kongestif.
C. PENYAKIT SPESIFIK
1. Penyakit arteri koroner
Sinonimnya adalah PJ iskemi, PJ ateroklerosis, penyk arteri koroner. Di
Indonesia lebih dikenal dengan sebutan PENYAKIT JANTUNG KORONER.
Penyebab umumnya adalah sumbata pada aretri koroner akibat
atreosklerosis (Aterosklerosis Heart Disease) sehingga menyebabkan
iskemia (Ischemic Heart Disease). Penyebab lainnya adalah arteritis
koroner (pada SLE, artitis rheumatoid), sifilis ( menyebabkan arteritis
PD aorta, terjadi insufisiensi katup aorta, ventrikel kiri menebal dan
membesar banget2 makanya jadi mirip jantung sapi/cor bovinum), dan
congenital.
Penyebab aterosklerosis sangat multifactor dapt dibagi menjadi.
Un-modified: usia(P>45;W>55), Sex, riwyt keluarga (Keluarga
langsung PJK(P<55,W<65); Modified RF: Smoking, DM~CAD,
Lipid(HDL,LDL,TG), BMI>30kg/m2, kurang aktivitas, TD >140/90 mmHg
(On BP treatment); Emerging RF: Lp(a), Homosistein, Prothrombotic
Factor, Proinflammatory factor, IFG.
Tahap aterosklerosis. Inisiasi: Aterosklerosis diawali dengan
pemebntukan fatty streak (lempeng lemak), kemudian rekruitmen leukosit
melalui molekul adhesi supaya leukosit nempel ke endotel yang udah
rusak, dan pembentukan sel busa. Evolusi dan komplikasi ateroma:
proliferasi sel otot polos, koagulasi darah dan thrombosis, perdarahan
di dalam plak, erosi/rupture endothelium dikarenakan inflamasitrombosis
dan menjadi ACS (acute coronary syndrome).
Aterotrombosis: thrombus melapisi plak aterosklerosis. Bagaimana cara
membedakan plak yang stabil dan tidak stabil.? Plak stabil: inti lemak
kecil, tudung fibrosa tebal. Plak tidak stabil: initi lemak banyak,
tudung fibrosa tipis mudah pecah jadi trombuus dan banyak infiltrasi
sel2 radang. Plak memiliki 2 komponen yaitu inti kaya lemak yang lunak
dan tudung fibrosa kaya kolagen yang keras. Pada plak stabil, tudung
fibrosanya > 70% volume plak. Tudung ini menstabilkan plak dan
mencegah terjadinya rupture. Pada plak tidak stabil memiliki tudung
fibrosa yang tipis dan berisko tinggi untuk rupture, inti lemak sangat
banyak. Plak tidak stabil disebabkan oleh inflamasi dari sel busa atau
mediator inflamasi lainnya yang membuat plak rentan rupture. Rupture
biasa terjadi pada junction plak. Klo rupture, inti lemak bisa terpapar
ke darah dan membuat thrombus yang dimediasi oleh trombosit. Penyebab
utama dari serangan jantung adalah rupture plak tidak stabil yang
menyumbat 70% dan secara klinis silent. Derajat penyempitan buka faktor
utama serangan jantung, yang berperan adalah kerentanan/kerapuhan plak.
Manifestasi PJK/coronary artery disease(CAD): asimtomatik, angina
pectoris stabil (klo CAD udah kronik), STEMI (sumbatan pembuluh darah
total), angina pectoris stabil dan NSTEMI (sumbatan parsial), mati
mendadak, aritmia dan gagal jantung (kongestif akut/kronik).
Diagnosis IM Akut baik STEMI/NSTEMI. Sedikitnya 2 diantara berikut:
gejala iskemik (dengan cara anamnesis dari gejala klinis pasien),
perubahan EKG (ST elevasi artinya obstruksi total=STEMI, ST depresi
artinya obstruksi sebagian=NSTEMI)dan peningkatan penanda jantung dalam
serum pasien.
Diagnosis Angina. Jenis2 angina: tipikal(khas)= memiliki tiga hal
berikut nyeri dada substernal, dipicu oleh aktivitas/stress emosi dan
hilang dengan istirahat dan nitrogliserin. Atipikal= dua dari criteria
di atas. Nyeri dada non kardiak= satu criteria saja.
Diagnosis angina tdk stabil. Pasien dengan angina tipikal dengan episode
angina yang meningkat keparahan dan durasinya, mulai saat sitirahat
atau aktivitas ringan, tidak dapt dilegakan dengan istirahat atau
nitrogliserin padahal dulu2nya nyeri bisa ilang klo istirahat dan minum
obat. Jadi ada pola yang meningkat dalam hal frekuensi, durasi dan
beratnya nyeri dada pada pasien.
Manajemen akut meliputi evaluasi awal dan stabilisasi, stratifikasi
resiko, memusat pada pemeliharaan jantung. Evaluasi riwayat cepat dan
efisien dan inisiasi intervensi stabilisasi (keduanya terjadi secara
simultan), rencanakan pergerakan cepat untuk indikasi perawatan jantung.
Time is muscle?? Makin cepat ditolong mkan cepat otot jantung
terselamatkan.hehe..(aneh)
Chest pain suggestive ischemia. Lakukan penilaian segera dalam 10 menit
meliputi anamnesis, lab, dan obat (aspirin, nitrat, antiplatelet).
Penilaian EKG: STEMI (elevasi ST atau LBBB baru) (LBBB apa y woy?),
NSTEMI (ST depresi atau dinamis, inverse gelmbg T), UA (EKG non
spesifik).
2. Angina Pektoris Stabil
Kata dokternya: adalah nyeri substernal/retrosternal seperti ditimpa
benda berat, ke punggung, leher, rahang, disertai keringat dingin,
lokasinya gk bisa ditunjuk dengan 1 jari. Patogenesisnya adalah
ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen.
Adalah sindrom klinis dengan cirri nyeri atau ketidaknyaman pada
perkordial atau dada anterior, menjalar ke bahu lengan kiri. Nyeri
diikuti oleh aktivitas fisik atau stress emosi, meskipun banyak pasien
dengan angina pectoris stabil kronis memiliki nyeri istirahat
intermiten. Kadang, nyeri menjalae ke sisi kanan leher atau rahang.
Nyeri dideskripsikan oleh pasien sebagai nyeri sejati (true angina) atau
gejala yang bervariasi seperti berat, rasa ketat atau sesak, tertekan,
atau gatal. Angina sejati diikuti oleh lokalisasi sterna atau
substernal. Beberapa individu merasakan hal yang berhubungan dengan
sensasi dyspnea yang bisa menjadi simtom dominan (angina ekuivalen)
dalam jumlah kecil dari pasien. Nyeri dada berlangsung selama 20 menit,
episode tipikal dari angina jarang yang lebih dari 20 menit. Biasanya
nyeri meredea ketika aktivitas dihentikan. Rangsangan emosi, simtom bisa
berlangsung lebih lama. Banyak pasien yang mereda anginanya dalam 5-10
menit dengan nitrogliserin sublingual atau oral-spray.
Angina ekuivalen: dispnea (sesak napas), nyeri di rahang dan leher,
nyeri di bahu siku/lengan, nyeri epigastrik, nyeri
punggung/interscapular. Canadian CV Society Functional Class (CCS)utk
chest pain
I.Ordinary physical activity does not cause angina
II.Slight limitation of ordinary activity
III.Marked limitation of ordinary physical activity
IV.Inability to perform any physical activity without discomfort.Angina may be present at rest.
Pengobatan: menurunkan gejala dengan anti angina (ex: nitrat), mencegah
kematian dan IM. Encegahan KV meliputi, primordial (utk org sehat),
primer (utk org dengan FR tapi belum kena PJK), sekunder (utk org yang
udah pernah kena PJK dan mencegah agar tidak terjadi serangan lagi).
Sindrom Koroner Akut meliputi angina pectoris tdk stabil, NSTEMI,
STEMI. Emergensi KV-pengobatan awal (oleh kita sebagai dr. umum)-rujuk
ke spesialis jantung . Prediksi resiko total KV ada beberapa tapi yang
paling sering dipake adalah Framingham Risk Factor.
3. Hipertensi
Hipertensi ada dua primer dan sekunder. Hipertensi primer 95% disebut
juga hipertensi esensial, penyebabnya tidak diketahui. Hipertensi
sekunder sebanyak 5%, penyebabnya diketahui. Pada tingkat system organ,
hipertensi didapatkan dari suatu perlawanan yang menyebabkan
vasokonstriksi dan retensi garam dan air oleh ginjal atau kehilangan
fungsi dari jalur yang meyebabkan vasodilatasi dan eksresi garam dan air
oleh ginjal. Hipertensi berhubungan dengan stroke dan PJK. Hubungannya
adalah berbanding lurus. Tujuan dari stratifikasi KV adalah tingkat
tekanan darah, komorbiditas dan kerusakan organ target. Pencegahan dan
pengobatan hipertensi adalah modifikasi gaya hidup dan terapi
farmakologi. Hipertensi dapat dibagi dua: Hipertensi emergensi, akut,
peningkatan tek darah berat yang diikuti oleh disfungsi organ target
progresif seprti infark miokardium/otak, edema paru ata gagal ginjal.
Hipertensi urgensi, akut, peningkatan tek darah tanpa bukti dari
disfungsi target organ progresif. Hipertensi yang terlalu lama dapat
meningkatkan beban jantung dan menyebabkan PJ hipertensi (hipertofi
ventrikel kiri). Hipertensi menyebabkan kerusakan endotel, mempercepat
aterosklerosis, dan menyebabkan IM. (Faktor resiko banyak- ATH dan
hipertrofi ventrikel kiri- IM- remodeling- dilatasi ventrikel- gagal
jantung- penyakit jantung tahap akhir- kematian. Penurunan tekanan darah
menyebabkan penurunan insidens stroke 35-40%, Im 20-25% dan gagal
jantung 50%.
4. Diabetes
DM tipe 2 berhubungan dengan PJK ekuivalen. 50% didiagnosa DM tipe 2
menunjukkan penyakit KV. ATH merupakan penyebab utama kematian diantara
diabetes, 75% dari aterosklerosis koroner dan 25% dari penyakit PD
otak/perifer. 2/3 penderita diabetes meninggal karena penyakit kV.
Diantara diabetes, komplikasi makrovaskular (PJK, stroke dan pnykt
pembuluh perifer) menyebabkan morbiditas dan mortalitas 67%. 23%nya
adalah mikrovaskular.
5. RHD
Sudah jarang, penyakit ini didahului oleh infeksi faringrespon imun
autoantibody ke jantung kena katup gangguan pada katup. Classic triad:
agen, host dan lingkunagn. Diawali dengan demam rematik akut. Lebih
dari 100 subtipe antipagocitic protein M, 2 minggu berada di jaringan
hingga dihasilkan antibody. Antibodi M (N asetilglukosamin)mirip myosin,
tropomiosin, katup jantung, sinovia, kulit, nucleus kaudatus di otak
(keterlibatan multiorgan). Agen: streptokokus grup A (infeksi
tenggorok)gangguan autoimun di seluruh tubuh jaringan ikat jantung, PD
dan sendi (arthritis). Patogenesisi. Tonsilofaringitis menimbulkan
respon antibody, merupakan predisposisi genetic, peny jaringan ikat/peny
kolagen di pembuluh, kerusakan fibril kolagen dan jar ikat meliputi
endokardium, miokardium, pericardium berulang (kronis) timbul RHD yang
meliputi valvuilitis (regurgitasi mitral regurgitasi aorta), perubahan
struktur (edema dan sel aschof) dan manifestasi klinik (inflamasi katup,
endokarditis klo destruksi kena katup menjadi regurgitasi, degenerasi
hialin dan stenosis katup.
Kriteria Jones untuk Rematoid Fever: criteria mayor (carditis, migratory
polyastritis, syndenham chorea, nodul subkutaneus, eritema marginatum);
criteria minor (klinis-demam,atralgia dan labor-peningkatan CRP dan PR
int) ++++ criteria pendukung (bukti terkena infeksi streptokokkus grup A
melalui kultusr tenggorok atau tes antigen cepat atau uji antibody
streptokokus meningkat).
6. Penyakit Katup Jantung
Mitral (stenosis-biasanya stenosis mitral terjadi pada RHD-,
regurgitasi, prolapse-prolaps katup mitral paling sering menyebabkan
regurgitasi katup mitral,bisa kena infeksi jadi endokarditis infektif
juga)
Aorta (stenosis, regurgitasi)
Tricuspid (stenosis, regurgitasi)
Pulmonalis (stenosis, regurgitasi)
7. Endokarditis Infektif
Penyakit inflamasi pada endokard yang biasanya melibatkan katup dan
jaringan sekitarnya (katup dan otot jantung bagian dalam). Endokarditis
infektif (EI) merupakan inflamasi dikaitkan dengan infeksi. Lesi khas
berupa vegetasi (platelet, eritrosit, fibrin, sel inflamasi dan MO.
Klasifikasi dan Terminologi:
- Baru (ESC 2004): (a) aktivitas penyakit; (b) status diagnosis; (c) pathogenesis; (d) lokasi anatomis;
(e) mikrobiologi
- Lama : (a) subacute bacterial endocarditis (SBE); (b) acute bacterial endocarditis (ABE); (c) kronik
Resiko EI adalah penyalahgunaan narkoba IV (12x orang tidak berbuat
demikian), katup jantung prostetik 5-10 kali dengan orang yang masih
make katup aslinya. EI dapat muncul secara langsung atopun melalui nodus
NBTE (non bacterialis thrombotik endocarditis), patogenesisnya:
kerusakan endotel-deposisi trombonist-NBTE-jadi nodus buat
bakteri-bakteri nempel-bakterimia-EI-endokarditis menyembuh/katup
jantung rusak. Manifestasi umum pada EI adalah demam, menggigil, murmur,
emboli. Kultur darah pad EI
Sebagian besar hasil positif
Kultur negatif pada 5% pasien
Kultur dalam 2 set : aerob dan anaerob
Darah vena 5-10 ml
Diinkubasi pada suhu 37 C, 5-6 hari
Terapi antibiotik dapat ditunda 2-4 hari (kondisi tidak akut)
Diagnosis
Anamnesis cermat
Pemeriksaan fisis teliti
Pemeriksaan penunjang (ekokardiografi, kultur darah)
Kriteria Duke yang dimodifikasi
- Temuan ekokardiografi
- PNIV : dimasukkan sebagai kondisi premorbid
INGAT! Untuk RHD pake criteria JONES tp klo endokarditis pake criteria
DUKE. Biar lebih puas silahkan lihat criteria duke di slide, banyak
banget..
Untuk lihat vegetasi pada katup bisa menggunaka echokardiografi.
Biasanya pada penderita EI akibat penyalahgunaan narkoba iv selalu
diikuti dengan HIV dan HCV positif. Kesimpulan!
Endokarditis infektif merupakan komplikasi klasik PNIV
Streptococcus viridans merupakan kuman penyebab tersering
Diagnosis ditegakkan berdasarkan kriteria klinis Duke yang dimodifikasi
Penatalaksanaan ideal berdasarkan jenis kuman dan pola resistensi yang sesuai
Teicoplanin efektif pada EI gram positif khususnya Streptoccus viridans sesuai guideline
8. Penyakit Perikardium (ampun..robbins abis)
9. Penyakit Miokardium (kardiomiopati =KM)
Dilatasi disebut jg KM kongestif. Merupakan stadium lanjut dari
miokarditis. Ditandai dengan hipertrofi, dilatasi dan gangguan
kontraktilitas (sistolik) progresif. Gk bisa kontraksi, terjadi statis
darah, thrombus dan embolus. Klinisnya gagal jantung kongestif
progresif. KM hipertrofikditandai dengan hipertrofi miokardium,kelainan
pengisian diastolic akibat dinfing ventrikel tebal dan kaku, obstruksi
intermiten aliran keluar ventrikel. KM restriktif penurunan kelenturan
ventrikel (kaku dan inelastic) sehingga terjadi gangguan pengisian
ventrikel, jantung kerja lebih keras, hipertrofi (jadi mirip2 gitu sm
yang KM hipertrofik.
10. Penyakit Arteri/Vena Perifer (robins lagi)= varises, tromboflebiti/radang vena, arteritis/radang arteri, arterial emboli.
11. Penyakit Jantung Paru (haduh haduh…lengkapnya cek di artikel blog saya yang lain ya, ada kok semuanya... hehe)
Hipertensi pulmonal, emboli paru, cor pulmonale.
0 komentar:
Post a Comment