PENGARUH POSISI TUBUH TERHADAP TEKANAN DARAH
Apakah Anda pernah merasa pusing bila sedang bangun tiduri? atau Anda
sering pusing pada posisi tegak dan hanya membaik bila tidur? Ini dia
jawabannya.
Pengaruh Posisi Tubuh Terhadap Tekanan Darah
Posisi tubuh mempengaruhi tekanan darah karena berhubungan dengan efek gravitasi.
Pada kondisi berbaring, gaya gravitasi mempengaruhi seluruh tubuh
secara uniform. Pada posisi tegak, selain akibat kontraksi jantung, pembuluh darah di bawah jantung mendapat beban tambahan
akibat perbedaan tinggi tingkat jantung dan pembuluh. Karena
peningkatan tekanan ini, darah mengumpul dalam pembuluh pengumpul venosa
di ekstremitas bawah sehingga isi sekuncup berkurang. Selain itu cairan
berkumpul dalam ruang interstisium akibat peningkatan tekanan
hidrostatik dalam kapiler menyebabkan edema.
1. Refleks baroreseptor (keseimbangan aktivitas sistem simpatis-parasimpatis)
Baroreseptor/proreseptor berada pada dinding sinus karotis dan arkus
aorta. Baroreseptor dirangsang oleh peningkatan tekanan dalam pembuluh.
Sinyal dari sinus karotis melewati saraf Hering ke saraf glosofaringeal
kemudian melewati traktus solitarius di medula batang otak. Sinyal dari
arkus aorta melewati nervus vagus ke area yang sama di batang otak.
Sinyal sekunder dari traktus solitarius medula kemudian menghambat pusat
vasokonstriktor di medula dan merangsang pusat vagus, menyebabkan:
a. vasodilatasi di seluruh sistem sirkulasi perifer
b. berkurangnya frekuensi denyut jantung dan kekuatan kontraksi jantung.
Penurunan tekanan darah menyebabkan efek sebaliknya. Tekanan yang
menurun menyebabkan baroreseptor menjadi inaktif. Terjadi vasokonstriksi
dan peningkatan curah jantung. Selain itu terjadi peningkatan kadar
renin dan aldosteron dalam darah yang membantu mempertahankan tekanan
darah ke tingat semula dengan meningkatkan volume darah melalui retensi
urin.
2. Kompensasi sirkulasi serebrum
Saat tekanan arteri menurun ± 20-40 mmHg, tekanan vena jugularis hanya
menurun ± 5-8 mmHg sehingga mengurangi penurunan tekanan perfusi
(tekanan arteri-vena). Resistensi vaskular serebrum berkurang karena
tekanan intrakranium menurun seiring penurunan tekanan vena, sehingga
tekanan pada pembuluh serebrum menurun. Penurunan aliran darah serebrum menyebabkan perubahan metabolik lokal yang meningkatkan vasodilatasi pembuluh serebrum. Dengan mekanisme autoregulasi ini, aliran darah serebrum hanya turun 20% pada posisi berdiri dan jumlah penyerapan O2 per satuan darah meningkat, sehingga konsumsi O2 pada keadaan berbaring dan berdiri adalah sama.
3. Pompa otot rangka
Aktivitas otot rangka menekan pembuluh darah, ”membagi-bagi” kolom darah sehingga beban tambahan dari berat kolom darah berkurang dan mendorong darah kembali ke atrium, meningkatkan venous return, kekuatan kontraksi jantung dan tekanan arteri.
Jadi sebenarnya masih dalam batas normal ketika Anda merasa pusing saat
perubahan posisi dari tidur ke tegak bila dilakukan secara langsung,
tetapi pusing yang diasakan seharusnya hanya berlangsung beberapa detik
saja. Bila perubahan pusing ini berlangsung bermenit-menit mungkin Anda
harus membaca mengenai artikel hipotensi ortostatik atau vertigo.
0 komentar:
Post a Comment