Inilah 6 Penyakit Yang Dialami Pekerja Kantoran
Di zaman modern sekarang ini, para pekerja lebih banyak
menghabiskan waktunya di belakang meja. Menurut data Urban Institute, jumlah
pekerjaan yang membutuhkan aktivitas fisik memang telah bekurang 10 persen di
tahun 1950.
Duduk berjam-jam di belakang meja bukannya tanpa risiko.
Gangguan kesehatan seperti nyeri punggung, mata lelah, hingga gangguan tidur
bisa ditimbulkan dari gaya hidup kurang gerak ditambah lingkungan kerja yang
penuh stres tersebut. Apa saja risiko kesehatan yang mengintai "orang
kantoran?"
1. Sindrom karpal tunnel
Sindrom ini merupakan gejala dari adanya nyeri, rasa kesemutan,
serta baal di jari tangan. Gangguan ini bisa timbul karena penekanan mekanis
yang berulang dan ritmis, seperti mengetik. Untuk mencegahnya, lakukan
peregangan ringan untuk mengendurkan tegangan di pergelangan tangan. Setelah
mengetik, istirahatkan tangan sejak. Konsultasikan pada dokter jika gejala
dirasakan cukup mengganggu.
Duduk selama berjam-jam, terlebih dengan postur tubuh yang salah
atau kursi yang ergonomis, bisa berakibat buruk pada tulang belakang. Menurut
sebuah penelitian, nyeri punggung merupakan alasan utama para karyawan untuk
mangkir dari pekerjaan. Posisi duduk yang benar adalah duduk dengan membagi
beban berat tubuh sehingga tidak hanya bertumpu pada pinggang.
Selain memerhatikan postur tubuh saat duduk, olahraga secara
teratur termasuk aktivitas pengencangan perut bisa mengurangi rasa nyeri di
bagian punggung bawah. Selain itu, hindari duduk dengan kondisi dompet terlalu
penuh karena bisa menimbulkan tekanan pada saraf di bagian panggul.
Tubuh manusia diciptakan untuk bergerak dan berada dalam satu
posisi yang lama bisa membuat sendi tegang. Karena itu, secara teratur berdiri
dan berjalan-jalanlah di sela waktu kerja.
Menatap layar komputer terlalu lama bisa membuat penglihatan
terganggu dan mata sensitif. Menurut Mayo Clinic, gejala-gejala seperti mata
kering, berair, sakit kepala, atau sakit leher, bisa digolongkan sebagai gejala
mata lelah (eyestrain). Untuk mencegahnya, besarkan ukuran huruf di layar komputer
sehingga Anda tidak perlu terlalu sering berkedip. Selain itu, kurangi pancaran
sinar dari layar komputer dan istirahatkan mata secara berkala dengan cara
menatap ke arah lain.
5. Bakteri
Meja kerja, dalam hal kandungan bakterinya, ternyata lebih
banyak dan lebih kotor dibanding toilet. "Bakteri berkumpul di meja karena
biasanya orang melakukan banyak hal di sana, mulai dari makan dan menyimpan
benda, namun jarang membersihkannya," kata ahli mikrobiologi dari
Universitas Arizona, Dr Charles Gerba. Anda bisa mengurangi jumlah bakteri
dengan rutin membersihkan meja dengan lap dan cairan antibakteri setiap
harinya.
Satu dari enam pekerja di Amerika mengatakan, rasa kesal dan
marah di kantor bisa menimbulkan dampak buruk. Sekitar 2-3 persen mengatakan,
mereka pernah menampar atau memukul rekan kerjanya. Selain itu, 22 persen
pekerja mengaku pernah menangis akibat rasa stres di tempat kerja.
Tekanan atau stressor kecil bisa dikendalikan dengan cara
menarik napas panjang dan melakukan teknik relaksasi yang bisa dilakukan sambil
duduk. Atau, luangkan waktu untuk berjalan-jalan di taman dan tempat lain untuk
mengalihkan perhatian sejenak. Konflik yang terjadi dengan rekan kerja bisa
diatasi dengan bantuan mediasi pihak ketiga agar tidak menumpuk dan menimbulkan
tindakan yang tak diharapkan.
0 komentar:
Post a Comment