MAU KAYA! : Ikuti 5 Nasihat Miliarder Terkaya Dunia Yang Awalnya Miskin
Anda pastinya sudah tidak asing lagi dengan nama Warren
Buffett dan Bill Gates. Keduanya merupakan jajaran tiga besar orang terkaya di
dunia. Tapi Anda pasti belum terlalu akrab dengan Amancio Ortega. Pria asal
Spanyol pemilik merk fesyen Zara ini termasuk ke dalam trio terkaya di dunia.
Bahkan kekayaan Ortega telah jauh melampaui Warren Buffet, sehingga
menempatkannya di belakang Bill Gates. Buffet dikenal sebagai pembicara ulung
sehingga sering tampil di media. Sedangkan Gates merupakan guru bisnis dengan
kisah kesuksesan yang selalu ditunggu.
Namun Ortega justru terkesan menghindari media di saat
kekayaannya tumbuh hingga US$ 77 miliar. Tidak hanya itu saja, dia juga
memiliki toko retail yang tersebar di 100 negara berbeda dan menjadi pemilik
merk Massimo Dutti dan Pull & Bear.
Satu lagi, bahwa mereka awalnya bukan orang kaya atau anak
orang kaya yang menjadi kaya setelah mendapatkan warisan dari orang tua mereka.
Tapi mereka bisa mengubah nasib mereka menjadi orang paling kaya di dunia.
Tentu kesuksesan yang mereka capai saat ini bukan dengan mudah, tapi dibumbui
dengan kerja keras, kesungguhan, dan niat yang kuat
Anda yang berprofesi sebagai entrepreneur dapat mengambil
pelajaran lewat perjalanan sukses Amancio Ortega berikut ini yang dihimpun dari
biografi dan berbagai wawancara dikutip dari CekAja.com:
Pelajaran pertama: kecepatan adalah segalanya
MAU KAYA! : Ikuti 5 Nasihat Miliarder Terkaya Dunia Yang
Awalnya MiskinSaat Ortega mendirikan Zara di tahun 1975, dia sampai harus
terjungkal demi mendapatkan stok pakaian terbaru bagi Zara. Strategi Ortega
adalah untuk mengganti koleksi Zara setiap seminggu dua kali.
Kecepatan telah menjadi ciri khas dari bisnis Ortega.
Sesuatu yang tidak dimiliki oleh pesaingnya. Di saat sebuah dress yang
dipertontonkan di ajang Fashion Week baru ada di department store beberapa
bulan kemudian, Zara sudah menjualnya dengan model persis sama seminggu
kemudian.
Pelajaran kedua: terobsesi dengan keinginan konstumer
"Pelangganlah yang menggerakkan bisnis,” tulis Ortega
dalam laporan tahunan Inditex tahun 2009. Dan dia secara konsisten menjalankan
prinsip ini.
"Pelanggan harus terus menjadi prioritas dan perhatian
utama, baik dalam proses pembuatan koleksi busana dan desain toko, sistem
logistik, dan kegiatan lainnya."
Produk-produk Zara lahir dari pengamatan apa yang konsumen
pakai dan mendengarkan apa yang mereka ingin pakai. Zara tidak menyetok
persediaannya berdasarkan katalog fashion show, namun perusahaan melacak fesyen
blogger dan mendengarkan pelanggan sebagai gantinya. Hal ini memungkinkan Zara
untuk menyesuaikan diri dengan tren sesuai musim.
Namun prinsip ini rupanya tidak disetujui oleh CEO Amazon
Jeff Bezos. Pada 2015, Bezos menulis surat kepada pemegang saham Amazon yang
bunyinya: "Banyak perusahaan yang berfokus pada pelanggan, tapi bagi
perusahaan teknologi, fokus pada kompetitor lebih penting.
Perusahaan teknologi melihat apa yang orang lain lakukan,
dan kemudian bekerja cepat untuk mengikuti apa yang kompetitor lakukan.”
Pelajaran ketiga: mengontrol ketersediaan
Di saat perusahan fesyen lain memproduksi pakaiannya di
China karena upah buruh yang murah; Zara, Massimo Dutti dan Pull&Bear
konsisten meproduksi produknya di Spanyol, Portugal, dan Mariko. Desain karya
Ortega dibuat di pabriknya sendiri dan dijaghit oleh penjahit lokal.
Cara ini membuat perusahaannya cepat tanggap terhadap tren
terbaru. Inilah mengapa stok di toko-toko milik Ortega benar-benar produk yang
diincar kostumer sehingga jarang tersisa.
Pelajaran keempat: Jangan jadi kacang lupa kulit
Ortega bukan berasal dari keluarga kaya. Dia putus sekolah
sejak usia 14 tahun untuk bekerja. Ayahnya merupakan pekerja kereta api dan
ibunya seorang ibu rumah tangga. Ibunya pernah diusir oleh seorang pramuniaga
toko karena ingin berutang demi membeli kebutuhan keluarga.
Ortega tetap mempertahankan gaya hidup sederhana. Pria
berusia 80 tahun ini berbaur dengan pegawainya di kantor pusa Inditex di kota
kelahirannya La Coruna. Meski sudah berusia lanjut, dia masih bekerja. Dia
tidak pernah lelah meladeni ide-ide baru dari pegawainya.
Pelajaran kelima: Tidak pernah berhenti berinovasi
“Hal terburuk yang bisa melemahkan seseorang adalah rasa
bepuas diri,” kata Ortega, “karena sukses bukan jaminan. Aku tidak pernah
membiarkan diriku puas dengan apa yang telah kulakukan, dan aku selalu mencoba
menanamkan hal ini pada setiap orang di sekitarku."
Karena menurutnya, ketika seseorang berpuas diri, orang
tersebut akan berhenti berinovasi.
"Jika Anda ingin berinovasi, jangan berfokus pada hasil."
Iklan online yang harus digunakan untuk usaha
cermat mengelola keuangan usaha online
pemasaran online dengan memanfaatkan media sosial
yang harus diperhatikan dalam menarik pembeli
kualitas yang harus dimiliki manajer
Artikel menarik lainnya:
cermat mengelola keuangan usaha online
pemasaran online dengan memanfaatkan media sosial
yang harus diperhatikan dalam menarik pembeli
kualitas yang harus dimiliki manajer
0 komentar:
Post a Comment