Apa Itu Manajer? Tingkatan, Tugas, Keterampilan Manajer
Apa Itu Manajer? Tingkatan, Tugas, Keterampilan Manajer -
Manajer adalah seseorang yang bekerja dengan atau melalui orang lain melalui
kegiatan mengkoordinasi berbagai aktifitas pekerjaan dalam upaya untuk mencapai
tujuan organisasi. Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering
dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini
pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan
lebih besar di bagian bawah daripada di puncak). Tugas utama manajer adalah
menkoordinasi. Secara teoritis, manajer harus menjalankan fungsi manajemen.
Jika fungsi-fungsi manajemen tersebut tidak dijalankan maka orang tersebut
tidak lagi disebut sebagai seorang manajer. Menjadi seorang manajer memang
bukan perkara mudah,perlu betahun-tahun pengalaman dan jam terbang serta bidang
keilmuan yang mencukupi yang bisa menjadikan ia pantas disebut dan diangkat
menjadi seorang manajer. Seorang manajer harus memahami identitas dan khususnya
karakter dari bawahannya, misalnya kemampuan komunikasinya, keagresifan dalam
bertanya, kadar emosi bawahannya, dan pengetahuan tentang suatu masalah.
http://idemotivasibisnis.blogspot.co.id/2016/09/apa-itu-manajer-tingkatan-tugas-keterampilan-manajer.html
Manajer perusahaan adalah seorang yang memiliki tanggung
jawab yang besar untuk seluruh bagian pada suatu perusahaan atau organisasi
yang dipimpinnya dan harus mempunyai wawasan yang luas.
Tingkatan Manajer:
Manejemen lini pertama (first line management).
Manajer lini pertama merupakan tinggatan paling rendah,
sering dikenal dengan manajer operasional. Tugasnya seperti memimpin dan
mengawasi pegaawai non-manajerial yang derlibat dalam proses produksi. Biasanya
mereka sering disebut supervisor, manajer area, manajer shift, manajer
department, manajer kantor atau mandor.
Manajer tingkat menengah (middle management).
Manajer tingkat menengah ini berada diantara manajer lini
pertama (first line management) dan manajer puncak (top management), tugasnya
sebagai penghubung antar keduanya. Adapun jabatan yang termasuk kedalam manajer
tingkat menengah ini diantaranya seperti manajer proyek, manajer pabrik,
manajer divisi atau kepala bagian.
Manajer puncak (top management).
Manajer puncak bertugas untuk merencanakan kegiatan maupun
strategi organisasi atau perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya
organisasi ataupun perusahaan. Manajer puncak ini dikenal dengan instilah
executive officer, contoh dari manajer puncak seperti Chief Executive Officer
(CEO), Chief Financial Officer (CFO) dan Chief Information Officer (CIO).
Menurut Malayu S. Hasibuan
tugas-tugas manajer adalah:
Managerial cycle atau siklus pengambilan keputusan, membuat
rencana, menyusun organisasi, pengarahan organisasi, pengendalian, penilaian
dan pelaporan.
Memotivasi, artinya seorang manajer harus dapat mendorong
para bawahannyauntuk bekerja giat dan membina para bawahan dengan baik dan
harmonis.
Manajer harus berusaha memenuhi kebutuhan para bawahannya.
Manajer harus dapat menciptakan kondisi yang akan membantu
bawahannya mendapatkan kepuasan dalam pekerjaanya.
Manajer harus berusaha agar para bawahannya bersedia memikul
tanggung jawab.
Manajer harusmembina bawahannya agar dapat bekerja secara
efektif dan efisien.
Manajer harus membenahi fungsi-fungsi fundamental manajemen
secara baik.
Manajer harus mewakili dan membina hubungan yang harmonis
dengan pihak luar.
Keterampilan manajer
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap
manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan
tersebut adalah:
Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki
keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.
Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi
suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses
penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut
sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan
konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi
dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang
lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif
harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan
komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan
merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas,
menengah, maupun bawah.
Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer
pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan
untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program
komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
10 Keterampilan Manajer
Conceptual skill
Kognitif , wawasan yang dibangun berdasarkan ilmu
pengetahuan melalui proses pembelajaran ( intelegensia ) yang mampu
mentransormasi ide menjadi kenyataan. Merumuskan Platform baik Visi , Misi dan
Programnya. Kemampuan merumuskan , menganalisis , mendiagnosis , memutuskan dan
memilih tindakan terbaik untuk kepentingan Perusahaan.
Human Skill
Kemampuan kemanusiaan , maknanya adalah kemampuan yang
dilahirkan dari sesuatu interaksi , baik individu maupun suatu kelompok yang
dipimpin sehingga pemimpin tidak menganggap dirinya lahir sendiri tetapi dia
muncul dari komunitas sosial yang pada gilirannya mempersatukan nilai – nilai
yang dia miliki pada ranah sosial yang dimilikinya karena pemimpin berada
ditengah – tengah komunitas sosialnya , yang selalu berkaitan , berinteraksi
sehingga pemimpin harus mampu mengenal para anggotanya
Diagnostik skill
Kemampuan untuk mendiagnosa , melakukan investigasi ,
identifikasi , dan memutuskan untuk di implementasikan sebagai upaya pemecahan
masalah yang di hadapi
Political skill
Kemampuan untuk menguatkan kekuasaannya.Kekuasaan ini
dikuatkan untuk kepentingan organisasi , kekuasaan itu membangun dengan syarat
tanggung jawab , wewenang , dan kepemimpinan oleh karena itu hakikat political
skill adalah mentransformasikan kepemiminan lewat pelaksanaan kemampuan dan tanggung
jawab dari kewajiban seorang pemimpin.
Decision making skill
Keterampilan mengambil keputusan dengan tahapan :
Masalah > investigasi > Identifikasi > Formulasi
> Legitimasi
Technical skill
Keterampilan teknis lahir dari psikomotorik dan dorongan
emosional , keinginan untuk menjadi terampil & ahli sehingga apa yang
dipikirkan , tindakan membuahkan hasil karya , lahir dari pelatihan , kursus ,
kebiasaan & kebudayaan kerja.
Time manajemen skill
Mengatur waktu , menempatkan program dan tindakan sesuai
waktu yang tepat.
Managerial skills (entrepreneurial)
yaitu kemampuan untuk mempergunakan kesempatan secara
efektif serta kecakapan untuk memimpin usaha-usaha yang penting.
Techological skills
yaitu keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis yang
diperlukan pada pelaksanaan pekerjaan ekonomis.
Organisational skills
yaitu kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha.
Dalam kenyataannya tidak setiap pemimpin harus memiliki
seluruh kemampuan dengan tingkat intensitas yang sama
Keterampilan Dasar Menurut Ricky W. Griffin
Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang
manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin
mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai
manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia
bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji
Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana
dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan
perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil
dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset
berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi
produktivitas perusahaan.
Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan
menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah
yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas
(top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan.
Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai
alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus
mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang
dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan
alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap
berada di jalur yang benar.
Iklan online yang harus digunakan untuk usaha
cermat mengelola keuangan usaha online
pemasaran online dengan memanfaatkan media sosial
yang harus diperhatikan dalam menarik pembeli
kualitas yang harus dimiliki manajer
Artikel menarik lainnya:
cermat mengelola keuangan usaha online
pemasaran online dengan memanfaatkan media sosial
yang harus diperhatikan dalam menarik pembeli
kualitas yang harus dimiliki manajer
0 komentar:
Post a Comment