10 Cara Elegan Menghadapi Atasan yang Cerewet
Ketika memasuki dunia kerja, Anda tak hanya perlu
menyiapakan fisik saja. Tapi Anda juga harus mempersiapkan mental yang kuat.
Ya, Anda harus bisa jadi sosok tahan banting. Sebab di
tempat kerja, Anda akan menemui orang dengan berbagai karakter.
Tidak mungkin semuanya cocok dengan kepribadian Anda. Bisa
jadi ada yang cuek, sombong, atau bahkan cerewet. Ini bukan sekadar dari rekan
kerja, namun bisa pula atasan Anda yang bersifat demikian.
Nah, bagi Anda yang memiliki atasan cerewet, baiknya sih
Anda jangan terlalu frustasi. Mau tak mau, Anda harus bisa menerima kondisi
tersebut. Jika memang merasa sulit, berikut beberapa cara elegan menghadapi
atasan yang cerewet.
1. Tetapkan Batasan Waktu Saat Bercakap
Untuk menghadapi atasan yang cerewet, Anda tak perlu
menunjukkan sikap tak suka secara langsung. Sebaliknya, Anda harus menggunakan
taktik yang pintar.
Salah satu contohnya, dengan menetapkan batasan waktu saat
bercakap dengannya. Katakan saja bahwa Anda hendak ada urusan penting sekitar
10 menit lagi. Dengan begitu Anda tak akan terjebak dalam pembicaraan tak
berujung.
Atau cara lain, Anda bisa bertemu ketika atasan hendak pergi
dari kantornya. Kira-kira 15 atau 20 menit sebelum itu, Anda temui dia dan
bicarakan tentang kepentingan Anda. Sebab ia sedang bergegas untuk keluar,
dijamin Anda tidak akan ditahan terlalu lama.
2. Tunjukan Bahasa Tubuh yang Mengartikan Anda Sibuk
Jika Anda tidak ahli dalam berbicara, maka gunakan bahasa
tubuh untuk menghindari atasan yang terlalu cerewet.
Jadi, semisal nih Anda sedang bertemu dengan atasan di dalam
ruangannya. Nah, Anda cobalah memperlihatkan bahasa tubuh yang nunjukin
seolah-olah sedang sibuk.
Misalnya saja, saat memberikan berkas. Sebaiknya Anda cukup
berdiri saja. Jikalau harus duduk, maka jangan membuat posisi yang terlalu
nyaman. Seperti duduk menyender, itu mengartikan Anda ingin mengobrol lama.
Jika memang tidak terlalu penting, lebih baik Anda langsung
berbicara ke intinya. Sebab bila Anda sudah terjebak dalam percapakan dengan
orang cerewet, maka biasanya susah untuk mengakhirinya.
Apalagi dengan atasan sendiri, pastinya sungkan ya! Jadi
lebih baik, sedari awal buatlah kesan bahwa Anda sedang sibuk.
3. Mengirim Pesan Lewat Email Bisa Jadi Alternatif
Tips berikutnya, Anda bisa mencoba metode pengiriman email
untuk menyampaikan pesan atau mengirim tugas. Dengan menerapkan taktik ini,
Anda tidak perlu lagi bertele-tele dengan atasan ataupun mendengar omelannya.
Selain itu, waktu Anda juga tidak terbuang sia-sia.
Terdengar cukup menyenangkan, ya?
Namun demikian, bila kantor Anda tidak terbiasa menggunakan
metode kirim email ke atasan, maka ya jangan digunakan! Ikuti saja aturan yang
sudah berlaku.
Dan bila urusan itu penting, maka baiknya temui langsung
atasan Anda. Tidak masalah kalaupun dia cerewet, yang terpenting Anda
menjalankan tugas dengan baik.
4. Jangan Dilawan, Dengarkan Saja!
Jangan pernah berpikir untuk melawan atasan hanya karena
Anda merasa kesal dengan sikap cerewetnya. Jika sampai itu Anda lakukan, maka
dampaknya akan tidak baik. Bisa-bisa Anda malah dipecat lho karena dianggap
nggak sopan.
Jadi solusi terbaik ya dibiarkan saja. Anggaplah cerewet itu
sudah menjadi bagian dari diri atasan Anda. Suka tak suka Anda harus
menerimanya, sebab Anda bekerja disana.
Toh, setiap orang punya sifat berbeda-beda. Maka cobalah
untuk beradaptasi. Dengan begitu, Anda tidak akan terlalu frustasi.
5. Jangan Ikutan Cerewet
Tips selanjutnya untuk menghadapi atasan cerewet yakni
dengan tidak ikut-ikutan menjadi cerewet. Baik dalam kondisi apa pun, jangan
pernah berteriak di depan atasan. Jangan mengikuti emosi sesaat, karena itu
akan membuat Anda menyesal.
Iklan online yang harus digunakan untuk usaha
cermat mengelola keuangan usaha online
pemasaran online dengan memanfaatkan media sosial
yang harus diperhatikan dalam menarik pembeli
kualitas yang harus dimiliki manajer
Artikel menarik lainnya:
cermat mengelola keuangan usaha online
pemasaran online dengan memanfaatkan media sosial
yang harus diperhatikan dalam menarik pembeli
kualitas yang harus dimiliki manajer
0 komentar:
Post a Comment