TINDAKAN DAN PERAWATAN UNTUK BAYI YANG BARU LAHIR
Kecukupan Kolostrum
Ibu
yang memilih untuk menyusui ASI harus mengetahui bahwa hari-hari
pertama, 3-5 hari setelah melahirkan ASI banyak mengandung kolostrum
yang kaya akan antibodi dan sangat diperlukan oleh bayi
(kolostrumberwarna agak kekuningan).
Pada orang-orang dahulu kolostrum malah dibuang karena dianggap ASI yang pertama keluar itu adalah ASI yang kotor.
Meski
hanya diproduksi dalam jumlah yang amat sedikit, hanya 7,4 sendok teh
(36,23 ml) per hari menurut la leche league, tetapi kandungan nutrisi
yang ada dalam kolostrum sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi pada
hari-hari pertama kehidupannya.
Kolostrum
memiliki kadar protein yang lebih tinggi dari ASI matur. Tetapi
kandungan lemak dan laktosanya (gula darah) lebih rendah dari ASI matur.
Kolostrum mengandung vitamin, seperti vitamin A, B6, B12, C, D dan K;
dan mineral,terutama zat besi dan kalsium. Komposisi seperti itu sangat
tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi baru lahir. Sama halnya dengan
ASI matur, kolostrum juga mengandung enzim-enzim pencernaan yang belum
mampu diproduksi oleh tubuh bayi, seperti protease (untuk menguraikan
protein), lipase (untuk menguraikan lemak), dan amilase (untuk
menguraikan karbohidrat). Ini membuat kolostrum mudah sekali dicerna
oleh sistem pencernaan bayi yang memang belum sempurna. Kolostrum juga
mempunyai efek laksatif (obat pencahar) bagi bayi, yang akan membantu
pengeluaran "tinja pertama" bayi baru lahir, disebut mekonium, dari
dalam ususnya. Selain konsentrasi nutrisi yang tinggi, kolostrum juga
’kaya’ akan antibodi, atau yang dalam istilah medis disebut juga
dengan immunoglobulin (Ig).
Antibodi
terdapat dalam 5 jenis (disebut juga faktor imun), yaitu IgG,IgA, IgM,
IgD dan IgE. ASI juga mengandung kelima faktor imun tersebut, namun
kolostrum memiliki konsentrasi faktor imun lebih tinggi daripada ASI..
Selama di dalam rahim ibu, janin memperoleh pasokan antibodi, faktor
imun IgG, dari plasenta. Segera setelah lahir, pasokan ini akan
terhenti, padahal tubuh bayi belum mampu membuat antibodi sendiri.
Itulah
salah satu sebab mengapa bayi yang baru lahir harus sesegera mungkin
disusukan kepada iIbunya. Selain untuk merangsang produksi ASI, inisiasi
dini ASI (early latch-on) juga untuk memastikan bayi mengkonsumsi
kolostrum sesegera mungkin.
Kecukupan ASI
Bayi harus disusui kapan dan di mana saja dia meminta (on demand) sekitar 8-12 kali perhari (atau tiap 2-3 jam).
Merangsang Produksi ASI
Sebaiknya,
biarkan bayi menyusu sepuasnya tanpa perlu dijadwal secara ketat.
Karena produksi ASI akan seirama dengan kebutuhan bayi. Jika bayi Anda
minumnya banyak, otomatis ASI yang keluar juga banyak. Semisal yang
diminum 250 ml, hormon prolaktin akan memacu kelenjar susu agar
menghasilkan ASI 25 ml. Jika rangsangan bayi minum ASI semakin sering,
produksi susu juga meninggi. Sebaliknya, air susu akan berkurang jika
rangsangannya jarang.
Frekuensi Buang Air Kecil
Bayi
seharusnya buang air kecil 6-8 kali perhari. Frekuensi buang air kecil
pada bayi secara tidak langsung dapat juga untuk menilai kecukupan
asupan ASI atau susu formula. Bila bayi cukup minum maka akan BAK 3-4
kali sehari atau bahkan sampai 8 kali sehari. Bila bayi kurang minum
atau dehidrasi, maka biasanya frekuensi BAK akan berkurang atau jumlah
urine sedikit, sehingga warna urin akan terlihat kuning pekat (Dr.
Patria Vittarina, SpA dari Divisi Perinatologi RSIA Muhammadiyah).
Ada beberapa kemungkinan penyebab berkurangnya Frekuensi Buang Air Kecil pada Bayi:
- Bayi mengalami kekurangan cairan. Ini bisa terjadi karena Ibu yang menyusui kurang banyak minum atau bayi sedang mengalami muntah-muntah atau berkeringat berlebihan. Kondisi seperti ini dapat diatasi dengan banyak memberi asupan cairan pada bayi.
- Pada bayi laki-laki, coba perhatikan ujung kulupnya apakah terlihat kecil atau tidak. Bila ya, bisa jadi ia mengalami phymosis (ujung kulup kecil) sehingga menyebabkannya jarang BAK. Sebagai solusi, biasanya dokter akan melakukan pembesaran dengan cara sunat. Kondisi ini perlu diatasi segera karena jika dibiarkan bisa menimbulkan infeksi pada saluran kencing bayi.
- Sukar pipis pada bayi perempuan bisa disebabkan karena terjadi infeksi pada organ intimnya meski bisa juga BAK-nya justru jadi lebih sering. Sebagai pecegahan, sehabis BAK, lubang kencing dan daerah sekitarnya musti langsung dibersihkan. Sisa air seni bisa mengendap di lipatan-lipatan sekitar kelaminnya dan menimbulkan infeksi. Perhatikan juga teknik membersihkan organ pembuangan. Jangan memebrsihkan dari arah belakang ke depan namun dari depan kebelakang. Ini dimaksudkan agar kotoran dari anus tidak terbawa ke vagina.
Penurunan Berat Badan
Banyak
bayi kehilangan berat badannya sampai 10% dalam beberapa hari pertama
setelah lahir. Namun setelah berumur sekitar 10 hari, berat badannya
mulai meningkat lagi.
Agar berat badannya tidak terus turun, tingkatkan kualitas ASI Ibu dengan makan makanan bergizi.
0 komentar:
Post a Comment