MENGATASI GANGGUAN ALERGI PADA ANAK
Jika
ternyata si kecil memang terdiagnosis mengalami alergi dalam ruangan,
maka sebagai orangtua perlu untuk mengurangi/menghindarkan si kecil
terhadap pajanan alergen.
Jika
musim telah berganti, akan tetapi anak tetap mengalami gejala alergi,
kemungkinan ia menderita alergi yang menetap (sepanjang tahun).
Penyebabnya adalah alergen di dalam ruangan seperti debu, tungau, jamur,
atau bulu hewan peliharaan.
Alergen
manakah yang menjadi pemicu? Satu-satunya cara untuk mengetahuinya
adalah berkonsultasi dengan dokter. Jelaskan pada dokter tentang
gejala-gejala yang dialami si kecil. Berdasarkan pemeriksaan, dokter
akan membuat diagnosis, selanjutnya dokter akan merujuk anak untuk
menjalani tes alergi.
Nah,
jika ternyata si kecil memang terdiagnosis mengalami alergi dalam
ruangan, maka sebagai orangtua perlu untuk mengurangi/menghindarkan si
kecil terhadap pajanan alergen. Berikut tipnya:
-
Secara teratur bersihkan karpet dari debu dengan menggunakan vacuum
cleaner, terutama yang menggunakan sistem penyaringan yang tinggi,
sehingga membuat udara menjadi bersih dan aman dari kotoran debu.
-
Untuk alergi debu atau tungau, hindari penggunaan karpet terutama di
dalam kamar anak. Mengapa? karena karpet banyak menyimpan debu. Begitu
juga dengan boneka kain atau berbulu. Bersihkan dengan rutin dan
sebaiknya tidak disimpan di kamar si kecil. Selain itu, cuci
tirai/gorden, juga sprai, selimut dan keset secara berkala.
-
Bila memelihara hewan, jangan tempatkan di kamar anak, melainkan di
kandang khusus sehingga kontak anak dengan hewan peliharaan tersebut
diminimalkan.
- Bila anak mengalami alergi spora jamur, usahakan agar ruangan tidak lembab, jaga kamar si kecil bersih dan kering.
-
Selain itu, obat-obatan juga dapat meringankan gejala alergi yaitu
golongan dekongestan, antihistamin, dan steroid. Hanya saja, obat-obatan
sebaiknya tidak digunakan dalam jangka panjang.
Nah,
jika gejala tidak dapat diatasi dengan pengobatan, dokter mungkin
menyarankan membawa anak untuk menjalani immunotherapy guna membantu
menurunkan reaksi terhadap alergen. Alergi merupakan salah satu penyakit
anak-anak yang paling umum. Jika anak Anda menderita gangguan alergi,
kemungkinan ini 'diwariskan' dari orangtua atau dari kerabat terdekat.
Para ilmuwan percaya bahwa alergi disebabkan oleh kombinasi antara
faktor keturunan dan lingkungan.
Karenanya,
tidak mengherankan bila pertama kali anak-anak mengalami alergi
terhadap sesuatu yang berada di lingkungan rumah, seperti: hewan
piaraan, debu, makanan tertentu, kutu, atau jamur. Pada akhirnya,
anak-anak akan mengalami allergen musiman (zat yang memicu reaksi
alergi) seperti serbuk bunga dan bisa menjadi alergi itu sendiri.
Alergi
pada masa kanak-kanak umumnya adalah asma, hay fever (alergi yang
disebabkan allergen tertentu, misalnya serbuk bunga), biduran,
dermatitis kontak, dan alergi makanan.
CARA MENGENAL ALERGI PADA ANAK
Waspadai gejala-gejala alergi sebagai berikut:
HAY FEVER
Bersin-bersin, pilek, sesak, gatal-gatal dan hidung berair.
Mata berair, gatal, merah atau membengkak.
Batuk, perdarahan hidung, atau rasa sakit di seputar hidung bagian luar.
Lingkaran hitam di bawah mata.
Mendengkur pada malam hari dan bernapas melalui mulut.
Merasa lelah karena umumnya tidak bisa tidur nyenyak pada malam hari.
Meludah terus menerus.
Sakit kepala tanpa demam.
ASMA
Napas berbunyi, tidak bisa bernapas dan dada sesak sehabis berolah raga atau setelah terkena allergen.
Kulit lebam, mengantuk, detak jantung cepat
Bentuk dada agak melebar (sering disebut dengan istilah 'dada merpati').
BIDURAN
Ruam-ruam
kulit terasa gatal, berwarna merah dan membengkak dengan bagian tengah
berwarna pucat. Tersebar baik di sekujur tubuh maupun pada satu bagian
saja, misalnya wajah. Lokasinya bisa berpindah-pindah. Hilang biduran di
satu tempat, muncul biduran di bagian tubuh lainnya.
DERMATITIS KONTAK
Kulit melepuh kecil-kecil, berwarna merah, namun tidak terlalu gatal; alergi biasanya hilang bila penyebabnya hilang.
ALERGI MAKANAN
Bibir bengkak.
Rasa geli di seputar mulut atau tenggorokan.
Muntah.
Perut kembung.
Diare.
Usus besar bekerja lebih aktif.
Perut mulas.
APA YANG MESTI DICERITAKAN KE DOKTER?
Informasi penting artinya untuk dapat menemukan penyebab alergi yang menyerang anak Anda. Laporan Anda mesti lengkap:
Gejala.
Kelainan yang muncul.
Riwayat medis anak (pra kelahiran, waktu kelahiran dan setelah kelahiran).
Riwayat alergi dalam keluarga.
Kondisi lingkungan, termasuk informasi mengenai hewan piaraan dan tanaman yang ada di rumah.
Riwayat makanan secara lengkap.
Kondisi emosi dan sosial masa lalu dan masa kini.
Jika
informasi tidak cukup, dokter akan meminta Anda untuk mulai mencatat
secara rutin reaksi alergi anak. Jika reaksi alergi ini terjadi hanya
pada masa tertentu selama satu tahun, misalnya, maka penyebabnya mungkin
serbuk atau jamur musiman.
Jika reaksi alergi terjadi hanya bila mengunjungi orang yang memiliki hewan piaraan, mungkin penyebabnya adalah bulu binatang.
PENCEGAHAN
Pengobatan
yang paling ampuh terhadap penyakit alergi adalah dengan menghindari
zat-zat penyebab alergi. Meskipun alergi pada masa kanak-kanak tidak
bisa dicegah secara total, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk
mencegah dan mengurangi terjadinya alergi:
Hindarkan
si anak dari makanan yang berpotensi menyebabkan alergi: putih telur,
susu sapi, sereal gandum, dan madu. Hindari pula makanan-makanan padat
sampai usianya mencapai 6 bulan. Secara bertahap kenalkan beberapa
makanan baru, mulailah dengan makanan lunak (sereal beras atau gandum).
Bersihkan seluruh rumah dan terutama tempat tidur si kecil supaya sebisa mungkin terbebas dari debu.
Kosongkan dan bersihkan ruang tidur bayi, lepas semua karpet yang menempel di lantai, gantilah dengan lantai kayu atau linolium.
Usahakan
untuk mengisi ruang tidur si kecil dengan satu tempat tidur saja dan
tutuplah kasur dan boks bayi dengan menggunakan plastik anti debu.
Beralihlah menggunakan bantal dakron atau bantal karet, gunakan selimut
dari bahan katun dan bukan dari bahan perca atau kapas.
Bersihkan
ruangan setiap hari. Saat membersihkan, buka semua pintu dan jendela
agar udara segar masuk, kemudian tutup kembali. Saat membersihkan debu,
gunakan kain basah atau berminyak supaya debu tidak terbang kemana-mana,
semua mainan harus disingkirkan dari kamar si kecil.
Jika
mungkin, gantilah semua perabot yang berlapis kain dengan perabot yang
terbuat dari bahan yang bisa dilap, seperti lapisan kayu, vinil, atau
kulit.
Mungkin Anda perlu memasang 'penyedot' ruangan terutama di dapur dan di kamar mandi.
Hindarkan anak dari binatang piaraan.
Jangan ijinkan orang merokok dalam ruangan, karena perokok pasif bisa memperburuk gejala-gejala alergi.
Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan suntikan alergi pada anak Anda.
Berbagai
produk susu ditambahkan pada banyak jenis makanan untuk berbagai alasan
dan Anda tentu tidak bisa cepat mengenali karena tidak dicantumkan pada
kemasan. Salah satu di antaranya adalah kasein, suatu bentuk protein
susu yang bisa menimbulkan alergi makanan.
HAL YANG BISA DISIAPKAN
Perlu
bagi orang tua untuk mewaspadai aksi dan efek samping obat-obatan anak.
Anak-anak tidak bisa menggunakan obat-obatan yang ditujukan bagi orang
dewasa. Sebelum Anda memberi obat, konsultasikan dahulu dengan dokter
Anda.
Dokter
akan meresepkan obat yang sesuai untuk anak Anda. Tanyakan cara terbaik
untuk mengatasi situasi darurat. Anda harus mengerti pertolongan
pertama yang harus diberikan bila terjadi serangan asma atau alergi.
Mintalah semua anggota keluarga untuk berpartisipasi.
0 komentar:
Post a Comment