KUNYIT CEGAH KAMBUHNYA SERANGAN JANTUNG
Kunyit atau Kunir adalah tanaman rempah-rempah yang banyak ditemukan di
Asia tenggara dan tentu saja Indonesia. Tanaman ini banyak digunakan
sebagai bumbu masakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kunyit
juga digunakan sebagai pewarna kuning pada makanan. Karena merupakan
bahan alami maka tidak menimbulkan efek samping.
Kunyit yang selama ini dikenal sebagai rempah-rempah bumbu masakan
ternyata memiliki manfaat kesehatan, khususnya bagi pasien jantung.
Sebuah riset terbaru di Thailand menunjukkan, ekstrak dari bumbu kunyit,
yang dikenal sebagai antioksidan dan anti-inflamasi, dapat membantu
mencegah serangan jantung pada mereka yang telah menjalani operasi
bypass.
Selama operasi bypass, otot jantung dapat rusak akibat kurangnya pasokan
aliran darah sehingga meningkatkan risiko pasien mendapatkan serangan
jantung. Namun, temuan baru yang dipublikasikan dalam American Journal
of Cardiology, mengindikasikan bahwa kurkumin – pigmen kuning pada
kunyit – dapat meringankan risiko tersebut ketika ditambahkan ke terapi
pengobatan tradisional.
Wanwarang Wongcharoen, pemimpin studi dari Chiang Mai University,
mengatakan, temuan yang dilakukannya masih dalam skala kecil dan harus
dikonfirmasi dalam studi yang lebih besar.
Seperti diketahui, ekstrak kunyit telah lama digunakan dalam pengobatan
China dan tradisional India. Penelitian menunjukkan peradangan memainkan
peran penting dalam pengembangan berbagai penyakit, termasuk penyakit
jantung.
“Dan kurkumin dapat menghambat proses peradangan tersebut,” kata Bharat
Aggarwal, yang mempelajari penggunaan kurkumin dalam terapi kanker di MD
Anderson Cancer Center, Houston, Texas.
“Temuan ini sangat menggembirakan,” tambahnya, yang tidak terlibat dalam riset tersebut.
Dalam kajiannya, peneliti mempelajari 121 pasien yang tidak dalam
kondisi darurat pasca-menjalani operasi bypass di rumah sakit antara
tahun 2009 dan 2011.
Setengah dari pasien diberi satu gram kapsul kurkumin sebanyak empat
kali dalam sehari. Mereka mengonsumsi kapsul yang diperkaya kurkumin
tiga hari sebelum operasi dan berlanjut selama lima hari sesudah
operasi. Separuh lainnya mengonsumsi jumlah yang sama dalam bentuk
kapsul plasebo.
Hasil penelitian menunjukkan, setelah operasi bypass, sebanyak 13 persen
peserta yang tadi mengonsumsi kurkumin mengalami serangan jantung.
Sementara peserta yang mengambil plasebo, 30 persen mendapatkan serangan
jantung (jumlahnya jauh lebih besar).
Sebelum peserta menjalani operasi jantung, Wongcharoen dan rekan juga
menemukan bahwa peserta yang mendapatkan kurkumin memiliki risiko 65
persen lebih rendah terkena serangan jantung. Wongcharoen berpendapat,
antioksidan dan anti-peradangan yang terkandung di dalam kurkumin
mungkin telah membantu menghambat kerusakan jantung pada pasien.
“Kurkumin sudah lama dipercaya memiliki kemampuan untuk mengurangi
peradangan dan mengurangi toksisitas oksigen atau kerusakan yang
disebabkan oleh radikal bebas di sejumlah penelitian,” sambung Jawahar
Mehta, seorang ahli jantung dari University of Arkansas for Medical
Sciences di Little Rock, yang tidak terlibat pada studi ini.
“Tapi itu tidak berarti bahwa kunyit bisa menjadi pengganti pengobatan,” tambahnya.
Menurut Mehta, beberapa jenis obat-obatan seperti aspirin, statin, dan
beta blockers telah terbukti dapat membantu pasien jantung dan bahkan
para peserta yang terlibat dalam penelitian ini juga telah
menggunakannya.
“Mendapatkan kurkumin dengan jumlah yang pas seperti misalnya dalam
masakan mungkin cukup berguna. Tapi saya tidak menyarankan Anda untuk
pergi ke toko makanan kesehatan dan mulai mengambil empat gram kurkumin
sehari, seperti yang dilakukan dalam penelitian ini,” jelas Mehta.
0 komentar:
Post a Comment