CARA AGAR TAMPAK LEBIH MUDA
Banyak
orang enggan menjadi tua. Padahal, menjadi tua tidak bisa dihindari.
Yang bisa dijauhi hanyalah menjadi tua terlalu cepat. Dengan pendekatan
holistik perlambatan proses penuaan itu bisa dicapai.
Benar
nih usia Ibu sudah 60 tahun? Kelihatannya baru 50-an tahun.” Siapa pun
kita, terutama wanita, pasti akan berbunga-bunga ketika mendengar pujian
seperti itu. Sebenarnya, panjang umur dalam arti tetap sehat, bugar,
dan awet muda merupakan salah satu yang diinginkan manusia.
Suatu
kajian psikologis di AS membuktikan, memasuki usia madya (40 - 60
tahun) banyak orang mulai merasa kurang bersemangat, sedih, dan
ketakutan. Ini antara lain disebabkan oleh munculnya kemunduran mental
dan fisik, disertai berhentinya siklus reproduksi pada wanita, serta
adanya tekanan tentang pentingnya masa muda. Budaya Amerika yang lebih
mengagungkan dan menghargai efisiensi, kekuatan, kecepatan, serta
kemenarikan bentuk fisik, menyebabkan banyak orang Amerika melakukan
upaya agar tetap tampak muda.
Masyarakat
Indonesia pun banyak yang tertulari keyakinan seperti itu. Mereka
berbondong-bondong mencari beragam alternatif perawatan untuk “melawan”
penuaan. Padahal, penuaan merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari.
Penuaan
sebenarnya merupakan perwujudan kerja bareng antara faktor genetik dan
sosiologis. Para biolog yakin penuaan merupakan produk dari ekspresi
sejumlah gen. Gen inilah yang lebih berperan mengaktifkan gen penuaan
begitu seseorang memasuki fase reproduksinya.
Sedangkan
dari sudut sosiologi, penuaan berhubungan erat dengan kepribadian, gaya
hidup, dan subbudaya seseorang. Namun dengan kondisi serta perawatan
lebih baik, kini semakin banyak kaum pria dan wanita yang belum
menunjukkan tanda-tanda ketuaan mental dan fisik sampai usia 65 tahun,
bahkan sampai 70-an tahun.
Dalam
mencapai keadaan seperti itu, pendekatan holistik (menyeluruh), yang
intinya menjalani gaya hidup sehat, ternyata berdampak lebih baik
ketimbang upaya-upaya parsial seperti bedah plastik atau nutrisi saja.
Perhatikan faktor gizi
Bila ingin sehat sampai tua, jangan lupa untuk memperhatikan konsumsi makanan sehari-hari. Lebih dari 40 senyawa perlu dimasukkan ke dalam tubuh dalam bentuk aslinya (esensial). Di antaranya 10 jenis asam amino, 13 macam vitamin, 20 atau lebih unsur-unsur mineral dan satu atau dua asam lemak. Namun ada beberapa hal yang patut mendapat perhatian:
Bila ingin sehat sampai tua, jangan lupa untuk memperhatikan konsumsi makanan sehari-hari. Lebih dari 40 senyawa perlu dimasukkan ke dalam tubuh dalam bentuk aslinya (esensial). Di antaranya 10 jenis asam amino, 13 macam vitamin, 20 atau lebih unsur-unsur mineral dan satu atau dua asam lemak. Namun ada beberapa hal yang patut mendapat perhatian:
- Saat ini cukup sulit mendapatkan nutrisi secara lengkap dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari karena tanah tempat bertani semakin tidak subur. Belum lagi semakin banyak penggunaan pupuk kimia serta teknik pengolahan makanan yang hanya mempertimbangkan faktor murah-meriah dan menarik. Yang juga meresahkan, banyak pula pengunaan produk-produk transgenik (hasil rekayasa genetika).
- Setiap orang memiliki kebutuhan nutrisi khas. Tidak ada dua manusia memiliki kebutuhan nutrisi yang betul-betul sama. Kebutuhan itu pun terus berubah sesuai tingkatan umur dan kondisi tubuh. Dalam kondisi stres umpamanya, kita membutuhkan lebih banyak vitamin C.
- Setelah memasuki usia 50 tahun, kebutuhan beberapa zat gizi meningkat walaupun kebutuhan kalori menurun, baik karena kemampuan menyerap makanan berkurang ataupun akibat proses menua. Kebutuhan kalsium misalnya, meningkat apabila mulai terjadi kekeroposan tulang.
- Zat gizi atau food supplement bukanlah obat yang dapat memperlihatkan efeknya dalam satu atau dua hari. Dibutuhkan waktu minimal satu bulan dengan konsumsi secara teratur untuk mengetahui efeknya.
- Kebutuhan
zat gizi tambahan tidak bisa ditentukan berdasarkan kira-kira belaka.
Dibutuhkan nasihat para ahli untuk memutuskannya. Konsumsi zat gizi
tambahan tanpa kendali, misalnya akibat terpengaruh iklan makanan atau
karena khawatir kekurangan gizi yang berlebihan, malah bisa merupakan
tindakan mubazir, bahkan berbahaya. Pasalnya, efek tubuh setiap individu
berbeda-beda. Dosis berlebihan dapat menyebabkan efek racun. Misalnya
vitamin C berlebihan (> 5.000 mg) bisa memicu batu ginjal. Kalsium
yang berlebihan (> 2.000 mg) dapat menyebabkan hiperkalsemia. Vitamin
E dosis tinggi dapat menimbulkan tekanan darah tinggi serta penyakit
rematik jantung. Kelebihan vitamin A akan menimbulkan anoreksia,
pembengkakan hati, mudah iritasi, gangguan kulit, kerontokan rambut,
sakit tulang, dan hipertensi. Kelebihan vitamin D menimbulkan penurunan
bobot badan, pengapuran di banyak jaringan lunak tubuh, dan gagal
ginjal. Kelebihan vitamin B6 menimbulkan neuropati perifer.
Mengonsumsi makanan tambahan hendaknya pada takaran yang cukup dan hanya bila diperlukan. Malahan ada zat gizi tambahan yang sulit diserap kecuali jika dikonsumsi bersama zat gizi lain. Yang terbaik ya penggunaan multivitamin yang dikonsumsi segera setelah makan. Zat gizi tambahan yang sering direkomendasikan antara lain vitamin B kompleks, vitamin E, vitamin C, vitamin A, kromium, seng, kalsium, selenium, magnesium, dan koenzim Q-10 7.
Meski
sudah sering didengung-dengungkan tetap saja sangat relevan untuk
mengingatkan kaum usia tengah baya: jagalah kadar kolesterol darah yang
normal dengan menghindari makanan berlemak, mengurangi konsumsi daging
dan sebaliknya memperbanyak makanan segar, buah-buahan, ikan, produk
kedelai, teh atau air putih, minyak ikan, bawang putih, sayuran, serta
makanan berserat lain. Ini akan mengurangi risiko penyakit jantung
koroner.
Tidak
kalah pentingnya, ketika kelak masa tua tiba, kita perlu menjaga agar
bobot badan tetap normal atau bahkan lebih ringan. Soalnya kegemukan
akan mengundang banyak risiko, antara lain penyakit jantung,
aterosklerosis, hipertensi, stroke, dan diabetes. Konsumsilah lemak,
tetapi jangan melewati batas 10 - 25% dari total kalori yang dimakan.
Sementara, konsumsi gula hendaknya tidak lebih dari 10%.
Gula
memang merupakan problem masyarakat modern karena terdapat dalam hampir
semua makanan olahan. Padahal gula olahan itu tidak cuma miskin nutrisi
(tidak seperti gula dalam buah, sayur atau makanan alami lain) tapi
juga menimbulkan kerusakan gigi. “Dosa” yang diusung gula bisa semakin
berat karena ia kaya kalori sehingga mudah menggemukkan serta membebani
kerja pankreas, yang menghasilkan insulin, sehingga merangsang munculnya
penyakit diabetes.
Sepertinya
jalan menuju sehat penuh dengan alangan dan rintangan. Namun
demikianlah faktanya. Rokok, kopi, sodium (garam), minuman beralkohol,
serta zat-zat aditif lain hendaknya dijauhi. Pasalnya, asap rokok
berisiko menimbulkan penyakit kardiovaskuler, kanker paru-paru serta
penyakit saluran pernapasan, dan bisa merusak kulit.
Sedangkan
kopi yang mengandung banyak kafein dapat merangsang sistem susunan
saraf pusat. Konsumsi garam atau sodium perlu dibatasi karena mudah
meningkatkan tekanan darah dan mengancam sistem kardiovaskuler. Alkohol,
yang merupakan salah satu sumber radikal bebas, dapat mengganggu
kesehatan fisik dan mental. Lagi pula kandungan kalori alkohol kira-kira
antara gula dan lemak sehingga bisa pula menyebabkan kegemukan.
Sedangkan zat-zat aditif yang umumnya mengandung lebih dari 200.000
bahan sintetis bisa meracuni tubuh atau merangsang timbulnya penyakit
kanker.
Cukup olahraga
Nah, ketimbang jenuh dengan larangan, mari beralih ke tindakan positif. Satu anjuran yang pertama bisa dikedepankan adalah: berolahragalah! Ada banyak sebab mengapa olahraga atau latihan fisik bisa membantu mempertahankan kondisi fisik agar tidak mudah turun.
Nah, ketimbang jenuh dengan larangan, mari beralih ke tindakan positif. Satu anjuran yang pertama bisa dikedepankan adalah: berolahragalah! Ada banyak sebab mengapa olahraga atau latihan fisik bisa membantu mempertahankan kondisi fisik agar tidak mudah turun.
Secara
umum, olahraga dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit
serta mempercepat proses penyembuhannya. Di samping itu, olahraga dapat
memperbaiki sistem pencernaan, kebiasaan tidur, penyerapan nutrisi,
serta pembuangan zat-zat sisa. Yang tak kurang penting, secara
psikologis, olahraga dapat menekan stres, mengurangi kemunculan kelainan
psikosomatis, serta meningkatkan energi dan semangat hidup, termasuk
memperbaiki kapasitas dan fungsi seksual. Dengan berolahraga,
konsentrasi, perhatian, serta daya ingat akan meningkat sehingga kita
tampil lebih menarik.
Secara
fisiologis pun olahraga akan meningkatkan ukuran dan kekuatan otot
jantung. Juga bisa meningkatkan volume pompa jantung dan memperbaiki
sirkulasi koroner. Selain itu dapat menurunkan kandungan trigliserida,
kadar LDL (kolesterol jahat), dan menaikkan kadar HDL (kolesterol baik)
dalam darah. Olahraga juga bisa membantu mencegah pembentukan plak di
pembuluh darah dan pembekuan darah sehingga menurunkan risiko penyakit
kardiovaskuler.
Manfaat
olahraga belum berhenti sampai di situ. Dengan berolahraga, massa otot,
kekuatan serta kepadatan tulang, jumlah mitokondria, dan enzim
respirasi akan meningkat sehingga metabolisme lebih efisien. Juga dapat
mencegah degenerasi dan atropi (pengecilan ukuran) jaringan, serta
mencegah kemunculan gangguan pada alat gerak dan pergerakan seperti
artritis, peradangan pada bursa, disebut bursitis (bursa adalah suatu
kantung atau ruang mirip kantung berisi cairan kental di dalam jaringan
yang berfungsi mencegah gesekan antara bagian-bagian dalam jaringan).
Olahraga juga mencegah gangguan lain seperti sakit pinggang, keropos
tulang, kejang otot, sakit sendi, dll. sekaligus memperbaiki kecepatan
reaksi dan refleks.
Tetap aktif dan gembira
Istilah “aktif” ternyata juga menjadi kata kunci bagi orang-orang yang ingin awet muda di usia senjanya. Pasalnya, hidup yang aktif akan menjaga aktivitas emosi dan saraf dan ini akan memperlambat proses penuaan. Otak yang tidak terpakai akan menyebabkan penurunan daya ingat serta kemampuan analisis. Bila dilakukan tes kecerdasan, jelas nilai mereka yang terus aktif akan lebih tinggi dibandingkan dengan yang menganggur. Hidup ceria dan penuh semangat diperlukan pula agar stamina dan vitalitas jiwa raga tetap terjaga. Sikap optimistis dan selalu berusaha berpikir positif dalam menghadapi stres amat membantu. Juga sediakan waktu libur dan menjaga kebiasaan tidur sehat (delapan jam malam hari).
Istilah “aktif” ternyata juga menjadi kata kunci bagi orang-orang yang ingin awet muda di usia senjanya. Pasalnya, hidup yang aktif akan menjaga aktivitas emosi dan saraf dan ini akan memperlambat proses penuaan. Otak yang tidak terpakai akan menyebabkan penurunan daya ingat serta kemampuan analisis. Bila dilakukan tes kecerdasan, jelas nilai mereka yang terus aktif akan lebih tinggi dibandingkan dengan yang menganggur. Hidup ceria dan penuh semangat diperlukan pula agar stamina dan vitalitas jiwa raga tetap terjaga. Sikap optimistis dan selalu berusaha berpikir positif dalam menghadapi stres amat membantu. Juga sediakan waktu libur dan menjaga kebiasaan tidur sehat (delapan jam malam hari).
Satu hal lagi, janganlah menjadi tua itu dijadikan beban. Ungkapan “EGP” (emang gue pikirin)
tepat diterapkan di sini. Merasa bahagia atau tidak itu sebenarnya
tergantung pada pikiran kita sendiri. Oleh karena itu hidup di tengah
masyarakat yang erat hubungan sosialnya lalu ikut aktif di dalamnya akan
berdampak positif bagi diri kita. Aktivitas sosial sekaligus bisa
membantu penyembuhan penyakit serta menjadi perisai terhadap segala
gangguan emosi.
Tidak
ada salahnya pula kita ikut aktif dalam kegiatan keagamaan. Studi
terhadap 4.000 orang tua oleh Dr. Harold G. Koening dan timnya dari
Universitas Kedokteran Duke, Durham, AS menyimpulkan, kepercayaan atau
keyakinan pada agama ternyata dapat memperpanjang usia kaum tua. Mereka
yang berkeyakinan kuat dan rajin ke rumah ibadah sedikitnya sekali
seminggu, 28% bertahan hidup enam tahun lebih lama dibandingkan dengan
yang tidak. Alasan logis yang disebutkan Koening, pada umumnya orang tua
yang rajin datang ke tempat ibadah dengan sendirinya akan mengurangi
kebiasaan merokok dan minum-minum.
Hidup sehat dan aman
Di atas segalanya, kita tak boleh juga melupakan bahwa penuaan merupakan proses interaksi faktor genetik dan lingkungan. Sementara faktor genetik tentu tidak bisa dihindari, faktor lingkungan yang merugikan masih bisa dikendalikan agar proses penuaan bisa diperlambat. Kondisi lingkungan yang tidak bersahabat, seperti terlalu panas, kering, penuh polusi, pengaruh parasit, suara berisik, radiasi matahari, dapat mengakibatkan tubuh tidak stabil, bahkan rusak.
Di atas segalanya, kita tak boleh juga melupakan bahwa penuaan merupakan proses interaksi faktor genetik dan lingkungan. Sementara faktor genetik tentu tidak bisa dihindari, faktor lingkungan yang merugikan masih bisa dikendalikan agar proses penuaan bisa diperlambat. Kondisi lingkungan yang tidak bersahabat, seperti terlalu panas, kering, penuh polusi, pengaruh parasit, suara berisik, radiasi matahari, dapat mengakibatkan tubuh tidak stabil, bahkan rusak.
Celakanya,
manusia modern kini semakin sering kontak dengan zat-zat kimia asing
yang dapat menimbulkan cedera sel, gangguan imun tubuh, dan kanker.
Kontak dengan senyawa berbahaya dapat terjadi melalui lingkungan kerja,
makanan, gaya hidup atau cara-cara lainnya. Lingkungan sekitar, baik di
dalam maupun di luar ruangan banyak dipenuhi gas-gas beracun yang
dilepaskan oleh berbagai macam perabot. Sick building syndrome adalah salah satu dampaknya.
Sinar
matahari, walaupun sangat berguna bagi manusia, ada kalanya bisa
berbahaya, terutama pengaruh radiasi ultraviolet yang bersifat merusak
tubuh. Ultraviolet A (UV-A, 320 - 400 nm) menimbulkan efek fluorescent
(kemampuan zat tertentu untuk memencarkan sinar). UV-B (290 - 320 nm)
dapat menimbulkan erithema (kemerahan kulit) serta dapat memicu kanker
kulit. UV-C (100 - 290 nm) bersifat sangat merusak sehingga dapat
digunakan sebagai pembunuh kuman. Di katulistiwa ini, dalam keadaan
terang tidak berawan, sekitar 30% UV-B dapat sampai ke Bumi. Semakin
jauh dari katulistiwa semakin berkurang. Namun, penipisan ozon yang
bermula dan menyebar di daerah kutub bisa memberikan ancaman terpaparnya
radiasi UV.
UV-B
bisa berdampak merusak protein dan DNA yang dapat menimbulkan kanker
kulit, katarak mata, serta penurunan daya tahan tubuh. Sebab itu
kebiasaan berjemur yang memakan waktu berjam-jam jelas bukan hobi yang
sehat. Sebaliknya, metode hidup kembali ke alam seperti hidup di alam
bebas, kamping, menjelajah alam, merupakan cara terbaik untuk mengurangi
stres fisik akibat tekanan lingkungan.
Sudah
tentu pengunaan obat-obatan dan terapi medis yang diperlukan sesuai
dengan saran para ahli kesehatan memang perlu, mengingat bahwa kondisi
sakit di usia tua tidak dapat dihindari. Mudah-mudahan di masa akan
datang, bila pemahaman regulasi gen dan biokimia tubuh sudah lengkap,
akan muncul obat-obatan yang secara efektif dapat menyembuhkan penyebab
utama problem gangguan fisik dan kejiwaan kaum manula.
Namun
di atas segalanya, perlulah setiap orang menerima kenyataan bahwa ia
bakal menjadi tua. Mumpung belum terlambat, marilah berusaha menjaga
jiwa dan raga agar tetap sehat, bugar, dan awet muda!
0 komentar:
Post a Comment