CARA MENGOBATI MATA MINUS
Di papua buah keben disebut rabon pi.Bagian luarnya terdiri dari kulit berserabut. Sedangkan didalamnya terdapat tempurung, di dalam tempurung terdapat sebutir biji yang keras, berlendir dan berwarna putih. Besar buah keben seukuran genggaman tangan orang dewasa, berwarna hijau ketika muda dan akan menjadi kecokelatan setelah tua dan kering. Sedangkan ukuran bunganya sekitar 16 cm, berwarna putih dengan benang sari berwarna merah muda.
Siapakah yang pertama memnggunakan biji dan buah keben sebagai tetes mata untuk mengobati penyakit mata?
Dialah Heinrich. Pada akhir tahun 2002, ia menemukan manfaat buah dan biji keben ini untuk mengobati berbagai macam penyakit pada mata. Mulai dari rabun jauh, rabun dekat, silindris, hingga katarak. Pertama kali, ia menguji coba tetes mata ini pada matanya sendiri. Kebetulan ia menderita hipermetropi plus 4. Setelah ditetesi sebanyak 20 kali, masing-masing 2 tetes, setiap 2 hari sekali, ia merasa ada perbaikan. Dan saat ia memeriksakan matanya, ternyata hipermetropia nya menjadi plus 2. Obat tetes mata ini tidak mengandung efek samping, hanya setelah penetesan, mata anda akan terasa perih 15-30menit.
Senyawa apa saja yang terkandung dalam buah keben?
Greshoff, seorang peneliti dari Belanda menemukan zat-zat seperti saponin beracun di dalam biji. Selain saponin, buah dan biji keben juga mengandung asam galat; asam hidrosianat yang terdiri dari monosakarida; serta triterpenoid yang terdiri dari asam bartogenat, asam 19-epibartogenat, dan asam anhidro-bartogenat.
Senyawa aktif dalam biji buah ini, yang diduga kuat memiliki efek penyembuhan dalam pengobatan mata adalah dari golongan saponin. Beberapa jenis saponin telah berhasil diidentifikasi. Saponin yang berasal dari buah keben merupakan saponin jenis baru. Dengan kandungan senyawa tersebut buah keben telah dilaporkan memiliki banyak aktivitas farmakologis seperti anti bakteri, anti jamur, analgesik, dan anti tumor.
Terapi mata minus (miopi)
Pengalaman empiris membuktikan bahwa obat tetes mata keben dapat menghilangkan kelainan mata minus dan silindris secara permanen 100% pada anak-anak yang belum memasuki masa puber. Untuk orang dewasa, obat tetes ini dapat menurunkan mata minus dan silindris hingga 75%. Mekanisme kerja ekstrak biji keben dalam mengoreksi mata minus dan silindris masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Dugaan sementara adalah bahwa ekstrak biji keben dapat menyegarkan saraf-saraf optik mata yang sudah lemah, sehingga mata yang minus dan silindris dapat menjadi normal kembali.
Selama proses pengobatan, penurunan minus akan terjadi secara progresif. Karena itu, kacamata yang sudah tidak cocok karena minusnya atau silindrisnya berkurang sebaiknya tidak dipaksakan untuk dipakai terus. Penggantian kacamata dapat dilakukan bila sudah tidak ada penurunan angka minus. Untuk memonitor penurunannya, penderita disarankan untuk memeriksakan matanya ke dokter secara berkala sebulan sekali.
Waktu yang diperlukan untuk menyembuhkan miopi tergantung pada beberapa faktor, terutama besarnya minus, usia penderita, dan ada atau tidaknya penyakit diabetes. Dari pengalaman empiris yang sudah ada, melalui pengawasan dokter, setelah dilakukan 10—12 penetesan, minusnya berkurang 0,5. Selanjutnya secara progresif, minus akan menurun hingga mencapai angka minus tertentu atau sembuh total. Penetesan dilakukan setiap 2 hari sekali, masing-masing mata 2 tetes. Sebagai contoh, bila seseorang menderita minus 2, setelah 20—24 hari minusnya akan menurun sebesar 0,5 sehingga menjadi 1,5 dan akan sembuh total setelah 40—48 penetesan atau diperlukan waktu sekitar 3 bulan.
0 komentar:
Post a Comment