PENGARUH OBAT PADA JANIN
Pengaruh buruk bahan-bahan asing (termasuk obat), terhadap janin di dalam kandungan, dapat terjadi melalui secara langsung ataupun tidak langsung melalui terjadinya gangguan fungsi pada plasenta, uterus atau perubahan-perubahan sistemik seperti keseimbangan hormon dan biokimiawi Ibu.
Hal
tersebut tergantung pada sifat masing-masing senyawa asing dan umur
kehamilan Ibu. Pengaruh buruk terhadap janin dalam kandungan dapat
berupa pengaruh fetal, teratogenik dan toksik. Pengaruh letal yakni
terjadinya kematian embrio dalam kandungan. Pengaruh teratogenik terjadi
pada dosis sub-letal yakni terjadinya malformasi anatomik pada
pertumbuhan organ janin. Pengaruh toksik adalah terjadinya kelainan atau
gangguan fisiologik atau biokimiawi dalam berbagai derajat pada janin
tanpa disertai malformasi anatomik.
Terjadinya
pengaruh buruk senyawa asing, termasuk obat terhadap janin dalam
kandungan sangat bergantung pada umur kehamilan atau fase pertumbuhan
janin itu sendiri. Pengaruh buruk yang terjadi dapat beragam sesuai
dengan masing-masing fase.
Fase implantasi
Pada
umur kehamilan kurang dari 3 minggu. Pengaruh buruk yang mungkin timbul
menganut pola "all or none", yakni terjadi atau tidak terjadi sama
sekali. Bila timbul pengaruh buruk akan mengakibatkan kematian embrio
sehingga terjadi abortus.
Fase embrional / organogenesis
Pada
umur kehamilan antara 3 -8 minggu. Pada fase ini terjadi diferensisi
pertumbuhan untuk pembentukan organ-organ tubuh, sehingga merupakan fase
yang paling peka.
Pengaruh buruk yang dapat timbul pada fase ini ada beberapa kemungkinan:
- Pengaruh letal, terjadinya kematian janin dan abortus.
- Pengaruh subletal, tidak terjadi kematian janin tetapi terjadi malformasi anatomik (struktur) pertumbuhan organ atau pengaruh teratogenik. Kata teratogenik sendiri berasal dari bahasa yunani yang berarti monster.
- Gangguan fungsional atau metabolik yang permanen yang baru nampak kemudian, tidak langsung nampak atau timbul pada saat kelahiran.
Fase letal
Pada
trimester kedua dan ketiga kehamilan di mana pada fase ini terjadi
maturasi dan pertumbuhan lebih lanjut dari janin. Pengaruh buruk senyawa
asing terhadap janin pada fase ini tidak berupa malformasi anatomik
lagi. Tetapi masing mungkin masih dapat terjadi gangguan pertumbuhan
baik terhadap fungsi-fungsi fisiologik atau biokemik organ-organ. Juga
pengaruh senyawa asing yang dapat terjadi pada induk, dapat pula terjadi
pada janin dalam derajat yang berbeda.
0 komentar:
Post a Comment