Tentang Vitamin A

vitamin A

Pedoman Suplementasi Kapsul Vitamin A

Pedoman ini disusun dalam rangka program penanggulangan masalah Kurang Vitamin A (KVA) di Indonesia yang terdiri dari 4 buku yaitu:
1. Pemberian

Kapsul Vitamin A Dosis Tinggi


2. Suplemen : Penggunaan Kapsul Vitamin A Dosis Tinggi Secara Aman
3. Akselerasi Cakupan Kapsul Vitamin A
4. Keterpaduan Pemberian Kapsul Vitamin A dan Imunisasi Campak.


    Program penanggulangan Vitamin A di Indonesia telah dilaksanakan sejak tahun 1995 dengan suplementasi kapsul Vitamin A dosis tinggi, untuk mencegah masalah kebutaan karena kurang Vitamin A, dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Pemberian kapsul Vitamin A menunjang penurunan angka kesakitan dan angka kematian anak (30-50%).


   Dalam upaya penyediaan vitamin A yang cukup untuk tubuh ditempuh kebijaksanaan sebagai berikut :
1. Peningkatan konsumsi sumber vitamin A alami
2. Fortifikasi vitamin A pada bahan makanan
3. Distribusi vitamin A dosis tinggi secara berkala

    Buku 1 menjelaskan secara rinci tentang masalah KVA di Indonesia dan cara pemberian kapsul Vitamin A 200.000 SI (merah) 2 kali/tahun kepada kelompok sasaran, balita (Agustus dan Pebruari) dan ibu nifas (segera <30 hari setelah melahirkan). Buku 2 merupakan suplemen dari buku 1 yang berisi hal-hal yang berhubungan dengan penggunaan kapsul Vitamin A dosis tinggi secara benar dan aman. Buku 1 telah dicetak 3 kali pada tahun 1993, 1995 dan tahun 2000. Ada tambahan kelompok sasaran bayi dengan Vitamin A 100.000 SI (biru) 1 kali pada Februari dan Agustus. 



     Untuk pengobatan, pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi diberikan kepada bayi dan balita penderita xeropthalmia, campak pneunomia, diare, gizi buruk dan infeksi lain sebanyak 1 kapsul dengan dosis sesuai umur. Sedangkan pada bayi dan balita penderita xeropthalmia seperti bercak bitot, mata keruh atau kering, diberikan Vitamin A dengan dosis sesuai umur sebagai berikut; hari 1 : 1 kapsul, hari 2 : 1 kapsul dan 4 minggu berikutnya 1 kapsul. Bila disuatu desa terdapat KLB campak, seluruh bayi dan balita di desa tersebut diberi 1 kapsul Vitamin A dengan dosis sesuai umur.


    Pemberian Vitamin A dosis tinggi ini bila diberikan sesuai dosis yang dianjurkan tidak akan menyebabkan hypervitaminosis, yang dijelaskan secara rinci pada buku 2.


      Dengan melakukan distribusi kapsul Vitamin A pada balita yang dilakukan secara serentak pada bulan Februari dan Agustus dimulai tahun 1982, ternyata dapat meningkatkan cakupan dan menurunkan prevalensi X1b menjadi 0,33 % (<0,5%), sehingga Indonesia mendapat HKI Award pada tahun 1993.


     Krisis moneter yang berkepanjangan mengakibatkan timbulnya kasus gizi buruk terutama pada balita, termasuk kasus buta senja yang semula sudah tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat di perkirakan akan muncul kembali. Data dari beberapa daerah telah ditemukan Xeropthalmia tingkat ringan sampai berat. Selain faktor gizi buruk, penyakit infeksi khususnya campak dan tidak mendapatkan kapsul Vitamin A secara rutin memicu timbulnya kasus-kasus xeropthalmia. Oleh karena itu pemerintah Indonesia melakukan akselerasi untuk menanggulangi masalah ini. 



   Akselerasi cakupan kapsul vitamin A adalah upaya mempercepat pencapaian cakupan distribusi vitamin A untuk semua kelompok sasaran ( bayi, balita dan ibu nifas) yang dilakukan melalui kegiatan pemasaran sosial dan mobilisasi sosial.


   Akselerasi ini bertujuan agar semua bayi, balita, ibu nifas mendapat dan meminum kapsul vitamin A dosis tinggi dalam upaya menurunkan prevalensi KVA. Akselerasi cakupan vitamin A dilakukan pada semua tingkatan yaitu tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, propinsi dan pusat, dan untuk mrngukur keberhasilan akselarasi tersebut dilakukan pula pemantauan dan penilaian pada semua tingkat administrasi. Keberhasilan akselarasi ini akan berpengaruh besar pada upaya penurunan prevalensi KVA di masyarakat. Buku 3 menjelaskan secara rinci bagaimana melakukan akselerasi cakupan kapsul Vitamin A.


Kegiatan akselerasi ini diikuti dengan keterpaduan pemberian kapsul Vitamin A dan imunisasi campak yang dijelaskan dalam buku 4.

0 komentar:

Post a Comment