Sakit Punggung Bisa Turun Temurun Dalam Satu Keluarga
Sakit Punggung Bisa Turun Temurun Dalam Satu Keluarga
Sakit
punggung bisa dialami siapa saja dan disebabkan oleh banyak faktor.
Tapi penelitian terkini mengungkapkan bahwa sakit punggung yang dialami
seseorang bisa karena turun temurun dalam keluarga karena dipengaruhi
oleh faktor genetik.
Mengangkat beban yang berat,
berlebihan dalam melakukan sesuatu atau usia lanjut adalah beberapa
faktor risiko yang paling sering untuk sakit punggung. Tapi pada
sebagian besar kondisi ini dipengaruhi oleh faktor genetik dari
keluarganya.
Sejumlah studi menemukan bahwa
nyeri punggung kronis memiliki pengaruh genetik yang kuat. Peneliti
menemukan hubungan seseorang dengan sakit punggung kronis memiliki
kesulitan untuk mengesampingkan atau mengurangi faktor risiko dari
lingkungan yang bisa mempengaruhi seperti gaya hidup.
Dalam satu studi besar yang
dilakukan oleh peneliti dari University of Utah dan dilaporkan dalam The
Journal of Bone and Joint Surgery didapatkan data yang menunjukkan
bahwa memiliki kerabat keluarga langsung dengan penyakit sakit punggung
kronis bisa meningkatkan risiko seseorang sebesar 4 kali lipat.
Studi-studi lain turut
memperkuat hipotesis ini dengan mengidentifikasi setidaknya dua versi
gen yang menghasilkan protein kolagen dan berhubungan dengan kondisi
sakit punggung kronis, seperti dikutip dari NYTimes, Rabu (16/3/2011).
Gejala yang timbul dari sakit
punggung umumnya meliputi sakit pada otot, terkadang rasa sakit yang
muncul seperti tertusuk, nyeri yang menjalar hingga ke bagian bawah
kaki, serta ketidakmampuan untuk berdiri tegak dan bahkan berjalan.
Rasa nyeri atau sakit yang
muncul selama beberapa hari sampai beberapa minggu dianggap sebagai
kondisi akut, tapi jika nyeri yang muncul selama 3 bulan atau lebih maka
dianggap sebagai sakit punggung kronis.
Sebagian besar sakit punggung secara bertahap dapat membaik dengan melakukan beberapa perawatan sendiri di rumah.
Tapi jika tidak mengalami
perbaikan ada kemungkinan sebagai sinyal masalah medis serius, terutama
jika disertai dengan kelemahan, mati rasa atau kesemutan pada salah satu
atau kedua kaki, demam, penurunan berat badan dan bahkan mengganggu
waktu istirahat di malam
0 komentar:
Post a Comment