Mana Yang Lebih Bahaya, Rokok Atau Ganja?
Mana Yang Lebih Bahaya, Rokok Atau Ganja?
Di
banyak negara, menghisap ganja adalah pelanggaran hukum yang bisa
dihukum berat. Berbeda dengan tembakau, jarang ada aturan yang tegas
melarangnya meski rokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung,
gangguan kehamilan dan janin.
Ganja
(Cannabis sativa) atau disebut juga marijuana merupakan tanaman
budidaya yang sering disalahgunakan. Daunnya mengandung senyawa
tetrahidrokanabinol (THC) yang memiliki efek psikoaktif atau dapat
mempengaruhi saraf otak dan kondisi kejiwaan.
Daun
ganja disalahgunakan dengan cara dirajang, dikeringkan lalu dibakar dan
dihisap seperti daun tembakau. Efek yang paling khas saat menghisap
daun ganja adalah euforia atau gembira hingga tertawa cekikikan tanpa
sebab, lalu diikuti dengan halusinasi atau melihat hal-hal yang tidak
nyata.
Tidak
bisa dipungkiri, kebiasaan menghisap ganja juga bisa memicu efek jangka
panjang. Dikutip dari Healthline, beberapa efek penggunaan ganja yang
terus menerus adalah sebagai berikut.
1. Peningkatan risiko psikotik atau gangguan kejiwaaan kronis
2. Gangguan pernapasan dan kerusakan fungsi paru
3. Ketergantungan dan gejala putus obat (withdrawal symptom)
4. Gangguan memori dan konsentrasi.
Karena
efeknya langsung memicu perubahan perilaku, ganja selalu tampak lebih
berbahaya dibanding rokok yang efek jangka pendeknya nyaris tidak ada
kecuali hanya batuk-batuk bagi yang sensitif terhadap bau asapnya.
Bahkan ada yang menganggap rokok justru bisa meningkatkan konsentrasi.
Namun
apakah benar tembakau lebih aman dari rokok? Sebuah penelitian yang
melibatkan 320 relawan dan telah dipublikasikan dalam jurnal Thorax
tahun 2007 menunjukkan, emphysema atau kerusakan paru-paru kronis justru
lebih banyak dialami oleh para perokok tembakau dibandingkan pada
pengguna ganja.
Di
kelompok pengguna ganja yang tidak merokok, emphysema hanya diderita
oleh sekitar 1 persen dalam jangka waktu 5 tahun. Bandingkan risikonya
pada perokok berat, emphysema menyerang 19 persen dari perokok yang
mengisap antara 15-20 batang/hari selama 1 tahun.
Legalitas
tembakau merupakan salah satu alasan, sebab tidak adanya larangan
membuat tembakau cenderung lebih sering dihisap dibanding ganja. Seorang
perokok berat bisa menghisap hingga 15 batang/hari sementara pengguna
ganja reguler sekalipun hampir tidak mungkin menghabiskan 5
linting/hari.
Namun
dalam kaitannya dengan kesehatan paru-paru, tidak bisa disimpulkan
bahwa ganja lebih sehat dibanding rokok. Sebab kenyataannya, hampir
tidak ada pemakai ganja yang tidak merokok tembakau. Perkenalan dengan
ganja umumnya dimulai dengan rokok, sehingga risikonya justru menjadi
lebih tinggi.
0 komentar:
Post a Comment